3 Negara Batal Ikut Kejuaraan Gulat Dunia di Semarang

Seleksi Gulat SEA Games Myanmar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA co.id -
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Krisis ekonomi dan melemahnya mata uang di sejumlah negara dunia berdampak langsung pada dunia olahraga. Salah satunya adalah kegagalan 3 negara di Asia mengikuti ajang Kejuaraan Gulat Internasional Indonesia Open yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, pada 3-6 September 2015.

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

Ketiga negara itu yakni Malaysia, Singapura dan Korea Selatan. Mereka dipastikan gagal mengirimkan atletnya dalam event gulat berkelas internasional tersebut.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


Ketua Pelaksana Gulat Indonesian Open Semarang, Bambang Raharjo Munajat, mengatakan, sebelumnya sejumlah negara Asia tersebut memang telah mengonfirmasi kehadiran. Akan tetapi karena berbagai faktor seperti ekonomi dan keamanan akhirnya dibatalkan.


"Yang paling banyak adalah adanya perang mata uang akibat pelemahan nilai mata uang dari dolar, seperti Malaysia dan Singapura, " jelas Bambang usai Welcoming Dinner atlet Kejuaran Indonesia Open 2015 di Semarang.


Sebelumnya, Malaysia telah menyatakan akan mengirim 8 atlet gulat andalannya untuk adu kuat di Semarang. Namun, selain krisis ekonomi, pergolakan politik yang kini terjadi, pada H-3 pelaksanaan akhirnya gagal berangkat.


Begitu juga dengan 12 atlet andalan Singapura yang gagal hadir karena faktor ekonomi. Sedangkan untuk 23 atlet Korea Selatan dipastikan batal karena faktor keamanan yang masih bergejolak.


Bambang menambahkan, untuk saat ini hanya ada 3 negara yang sudah hadir dan dipastikan mengikuti Kejuaraan Gulat Internasional. Mereka adalah wakil dari Iran, Kamboja, dan Thailand.


"Meski demikian, batalnya sejumlah negara, tidak mempengaruhi event gulat yang akan berlangsung. Tapi, peluang atlet Indonesia untuk menjajal kekuatan negara-negara tersebut makin kecil, "kata Bambang.


Ketua Umum Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah, Andreas Budi Wiroharjo, menambahkan, Kejuaraan Gulat Internasional Indonesia  bertujuan untuk mempopulerkan olahraga gulat di Indonesia untuk bersaing di kancah Internasional.


Kejuaraan ini diikuti oleh 270 peserta dari 16 provinsi di Indonesia dan 3 negara dengan perincian 59 atlet putri, 155 atlet putra, 33 pelatih, dan 24 ofisial. Pertandingan akan mempertemukan 26 kelas senior dan 10 kelas remaja yang memperebutkan 36 medali.


Mulai gaya bebas, feminin style dan grego. Rinciannya seperti gaya Romawi putra, gaya bebas putra, dan gaya bebas putri serta 2 kelompok yaitu remaja di bawah 15 tahun dan senior. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya