Indonesia Raih 4 Perunggu di AJTC 2013, Ini Kata PBTI

Taekwondo Indonesia Open 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menargetkan tiga emas di ajang Asian Junior Taekwondo Championship and 2nd Asian Junior Taekwondo Poomsae Championship. Namun, kontingen Indonesia cuma dapat empat perunggu. Lalu, apa kata PBTI?

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

“Harapan bagi tim nasional kita masih terbuka, kita tidak perlu berkecil hati. Secara teknis kemampuan anak-anak tidak kalah dengan atlet negara lain. Jadi, jangan terburu-buru putus harapan,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBTI, Dasantyo Prihadi.
Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi


Asian Junior Taekwondo Championship and 2nd Asian Junior Taekwondo Poomsae Championship yang diikuti atlet usia 15-17 tahun, digelar di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Ajang yang diikuti 26 negara dan 480 atlet itu berlangsung pada 20-23 Juni 2013.


Kontingen Indonesia menurunkan 14 atlet. Sebanyak sembilan atlet mengikuti kategori
poomsae
(jurus), sementara sisanya
kyorugi
(tarung). Indonesia berhasil meraih perunggu di kelas tim junior pria, tim junior wanita, individu freestyle pria dan tim junior freestyle pada kategori
poomsae
.


Diakui Dasantyo, walaupun event ini masih didominasi oleh Korea dan Iran, namun kekuatan atlet taekwondo yunior negara-negara Asia sudah semakin merata. Bagi tim Indonesia, hal ini justru peluang yang bagus untuk meningkatkan kemampuan atletnya.


“Kita harus menyikapi ini sebagai tantangan yang menarik dan harus menjadi katalisator peningkatan prestasi. Justru dengan dihadapkan pada lawan yang tangguh, atlet kita akan semakin matang skill, strategi, mental dan pengalaman bertandingnya."


Saat ini, kata Dasantyo, setiap negara sedang berkonsentrasi untuk menyiapkan dan mematangkan atlet-atlet yuniornya dalam menghadapi Olimpiade Brazil 2016. Jadi, hal ini menciptakan persaingan yang sangat dinamis di lapangan.


“Kita harus bisa secara proaktif memanfaatkan momentum ini. Jangan lupa, yang turun ini atlet yunior yang masih mempunyai peluang prestasi di masa depan. Harapan kita masih sangat besar,” ucap Dasantyo.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya