Menpora: Kontingen Timnas SEA Games Jangan Seperti Rombongan Sirkus

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
– Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, bersikap realistis dalam mengirimkan atlet untuk tampil di ajang SEA Games 2013 di Myanmar. Terbatasnya anggaran menjadi alasan utama Kemenpora. Roy menegaskan ingin mengirimkan kontingen SEA Games yang efektif dan efisien.

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

“Kontingen Indonesia yang diberangkatkan ke SEA Games Myanmar 2013 jangan seperti rombongan sirkus. Sebaiknya, atlet yang berpeluang meraih medali yang dipilih dan atlet yang tidak berpotensi dicoret. Kebijakan ini harus diambil untuk menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia,” ujar Roy di Jakarta, Rabu 31 Juli 2013.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


Roy juga mengungkapkan, tidak ada opsi untuk mengurangi cabang olahraga yang dipertandingkan. “Tidak akan ada pengurangan cabang olahraga. Kami harus menghargai mereka yang sudah melakukan persiapan sejak Oktober 2012,” sambung Roy.


Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan sebelumnya, Prima sempat mengajukan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk persiapan SEA Games Myanmar 2013. Namun hanya Rp 250 miliar yang dipenuhi. Terakhir, KONI Pusat mengajukan anggaran tambahan Rp 60 miliar untuk memenuhi kebutuhan pemusatan latihan nasional itu.


“Saya rasa pengajuan anggaran tambahan Rp 60 miliar tidak mungkin terpenuhi. Yang ada, anggaran Kementerian dikurangi.”


Sebelumnya, KONI Pusat menantang rencana memangkas sejumlah cabang olahraga cabor non unggulan di SEA Games 2013. Menurut Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, rencana Satlak Prima bukan solusi tepat. Bila wacana pengurangan cabor itu menjadi keputusan, akan menimbulkan masalah baru.


“KONI tidak setuju dengan rencana pengurangan cabang olahraga yang dilakukan Satlak Prima. Itu bukan solusi dan memecahkan masalah, tapi justru akan membuat masalah baru. Penentu kebijakan harus mengerti masalah. Kalau setiap tahun seperti ini ironis, jangan hanya asal potong," beber Tono.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya