Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) bekerjasama dengan Coca Cola berencana membangun lima lapangan bulutangkis di taman-taman kota sekitar Jakarta. Kepastian itu didapat setelah dilakoninya pertandingan eksebisi "Angkat Raketmu" di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2013.
Pada pertandingan eksebisi itu, Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, berpasangan dengan Presiden Direktur Coca Cola Indonesia, Martin Gil. Keduanya menantang pasangan legenda Indonesia peraih medali emas di Olimpiade 1996 Atlanta, Ricky Subagja/Rexy Mainaky.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Pada pertandingan eksebisi itu, Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, berpasangan dengan Presiden Direktur Coca Cola Indonesia, Martin Gil. Keduanya menantang pasangan legenda Indonesia peraih medali emas di Olimpiade 1996 Atlanta, Ricky Subagja/Rexy Mainaky.
Baca Juga :
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015
Pada pertandingan tersebut, setiap tiga poin yang dihasilkan pasangan Gita/Martin akan dijadikan satu lapangan bulutangkis di taman-taman kota sekitar Jakarta. Meski kalah 17-21, Gita/Martin tetap mampu menghasilkan lima lapangan bulutangkis.
Usai pertandingan, Gita berharap dengan dibangunnya sarana-sarana tersebut bisa menjadi wadah untuk memasyarakatkan bulutangkis. Dengan banyaknya sarana bulutangkis, pria yang juga menjabat Menteri Perdagangan itu berharap akan muncul bibit-bibit muda pebulutangkis Indonesia.
"Saya setuju dengan Taufik Hidayat, selama ini yang 'mengangkat' bendera itu hanya Presiden dan atlet. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak lagi yang bisa 'mengangkat' bendera Indonesia," ujar Gita.
"Saya juga melihat sekarang animo di daerah-daerah sudah lebih tinggi lagi. Kemarin pemain Indonesia kalah di final Denmark Open, kita kecewanya minta ampun. Sebelumnya, kita kalah seperti sudah biasa," sambungnya.
Dua wakil Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad), memang kalah di final Denmark Open, Minggu 20 Oktober 2013. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada pertandingan tersebut, setiap tiga poin yang dihasilkan pasangan Gita/Martin akan dijadikan satu lapangan bulutangkis di taman-taman kota sekitar Jakarta. Meski kalah 17-21, Gita/Martin tetap mampu menghasilkan lima lapangan bulutangkis.
