Menpora Berencana Satukan KONI-KOI

Roy Suryo
Sumber :
  • VIVAbola/Anhar Rizki Affandi
VIVAbola
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, akan berupaya menyatukan dua lembaga keolahragaan yang ada di Indonesia, yaitu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Roy juga mengatakan pihaknya akan mempertahankan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Saltak Prima).

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

Hal tersebut diungkapkan Roy dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin 23 Desember 2013. Roy tidak memungkiri tidak harmonisnya hubungan KONI dengan KOI dianggap menjadi salah satu faktor kegagalan Indonesia meraih target juara umum SEA Games 2013.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


"KONI-KOI akan dievaluasi. Saat ini Kemenpora akan mengkaji ulang Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional. Banyak yang menilai, gesekan antara KONI-KOI berasal dari perbedaan penafsiran di UU SKN. Saya setuju dengan usulan penyatuan KONI dan KOI," ujar Roy.


Roy juga mengatakan Satlak Prima akan dipertahankan. Sebelumnya, Satlak Prima menuai kritikan karena dianggap telah menahan anggaran untuk Pengurus Cabang atau PB sehingga terjadi keterlambatan gaji dan penyediaan alat untuk atlet.


Sementara itu, Ketua Satlak Prima, Suryadharma, membantah pihaknya menahan anggaran untuk para PB. "Satlak Prima bukan menahan anggaran. Tapi, saat PB mengajukan proposal untuk pencairan dana, banyak yang tidak tertib administrasi," ucap Suryadharma.


"Selain itu, PB juga terkadang tidak konsisten dalam mencanangkan program uji coba. Ke depannya kami harap lebih tertib lagi. Sosialisasi mengenai pengajuan proposal sudah dilakukan," sambungnya.


Indonesia hanya menduduki peringkat 4 di klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2013. Dari 120 emas yang ditargetkan, Indonesia hanya mampu membawa pulang 65 medali emas, 84 perak dan 111 perunggu. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya