Jakarta Pertamina Energi Juara Proliga Putri

Pertandingan Jakarta Pertamina Energi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Regina Safri
VIVAnews -
Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer
Jakarta Pertamina Energi memenuhi ambisi menjadi juara BSI Proliga 2014. Pertamina mengalami kemajuan pesat setelah tahun lalu hanya menduduki posisi 5.

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Di final yang digelar di Istora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu 15 Maret 2014, Pertamina mengandaskan perlawanan runner up tahun lalu, Valeria Manokwari Papua Barat 3-0 (25-11, 25-14, 25-22).
Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!


"Seusai Proliga tahun lalu, saya menantang manajemen Pertamina untuk menciptakan tim yang tangguh. Dan mereka merestui, sehingga inilah hasilnya,"

kata Octavian, pelatih Pertamina. "Kunci juara adalah materi pemain. Saya langsung berburu pemain bagus usai Proliga tahun lalu."


Amalia Fajrina Nabila cs memang tampil nyaris tanpa cela di final. Mereka tak memberikan kesempatan kepada Valeria untuk mengembangkan permainan.


Alhasil,  di luar dugaan, skor kemenangan telak 3-0 mampu diciptakan. Padahal, sebelumnya, kedua tim saling mengalahkan di babak reguler dan final four.


"Servis kami sangat bagus kali ini. Pelatih memang menginstruksikan agar kami melancarkan servis menyerang," ucap Amalia.


Valeria hanya diberikan momentum di set 3 saat kedua tim kejar-kejaran poin. Sejak unggul 9-7, Valeria mendapatkan momentumnya.


Tapi, kesalahan penerimaan bola
(receive)
dari para pemain Valeria membuat Pertamina mampu mengejar dan menyamakan kedudukan di posisi 19-19.


Sejak saat itulah, Pertamina kembali menemukan permainan terbaiknya. Ditambah receive jelek Valeria, Pertamina semakin tak terbendung. Smes pemain asing Pertamina asal Thailand, Malika Kanthong menyudahi permainan di set 3 dengan 25-22.


"Kami kalah soal mental tanding. Ini terlihat sebelum bertanding, tangan anak-anak sangat dingin. Sepertinya, mereka belum siap merasakan aura Istora

yang berbeda," ujar pelatih Valeria, Eko Waluyo.


Eko mengakui permainan tim asuhannya menurun dibanding saat juga lolos ke final tahun lalu. "Receive kurang bagus, karena untuk melakukannya harus dengan hati. Itu membuat permainan kami menurun."


Pada perebutan posisi 3 di tempat yang sama, juara tahun lalu, Jakarta Popsivo PGN mendapatkan hadiah hiburan. Popsivo mengalahkan Jakarta Electric PLN 3-0 (25-20, 26-24, 28-26).
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya