Tontowi/Liliyana Lolos ke 16 Besar Indonesia Open 2014

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ke Perempat Final
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola –
Jangan Hanya All England, Praveen/Debby Bisa Juara Olimpiade
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menutup hari pertama turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 dengan kemenangan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 17 Juni 2014. Tontowi/Liliyana menundukkan pasangan Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels lewat tiga set, 21-16, 18-21, dan 21-19.

Praveen Jordan/Debby Susanto Juara All England 2016

Kemenangan itu membuat Tontowi/Liliyana memastikan diri melangkah ke babak 16 besar Indonesia Open 2014. Selain itu, Tontowi/Liliyana juga menambah keunggulan mereka kala bertemu Fuchs/Michels dengan skor 4-1.
Alasan Ahsan/Hendra Usai Tersingkir Cepat dari All England


Selain Tontowi/Liliyana, ganda campuran Merah Putih yang lolos ke babak kedua adalah Praveen Jordan/Debby Susanto. Jordan/Debby lolos setelah menaklukkan pasangan Skotlandia, Robert Blair/Imogen Bankier melalui tiga set, 21-19, 19-21, dan 23-21.


Kendati pertandingan hari pertama Indonesia Open 2014 berlangsung sampai larut malam, antusiasme penonton di Istora tak berkurang. Laga antara Tontowi/Liliyana melawan Fuchs/Michels memang berjalan sengit, terutama pada set ketiga.


“Menurut saya soal protes sama wasit dan hakim garis adalah hal yang biasa, kami juga dirugikan dua kali pada pertandingan tadi. Mereka terlihat masih kesal walau sudah diluar lapangan, seharusnya sportif dong, kalau sudah selesai pertandingannya ya sudah,” kata Liliyana, seperti dilansir Badminton Indonesia.

 

“Tentunya ini sangat berpengaruh pada kami, walaupun cuma satu angka. Setelah peristiwa itu, ritme permainan kami jadi berubah,” ujar Fuchs yang tak dapat menyembunyikan kekesalannya.

 

Sementara itu mengomentari pertandingan yang mesti dilewati dengan susah payah, Tontowi/Liliyana mengaku akan mengambil hikmahnya. Seperti dituturkan Liliyana, dengan bermain rubber game di babak pertama, mereka bisa lebih menyesuaikan diri dengan suasana pertandingan dan bisa mengatasi keadaan di poin-poin kritis.

 

“Ini pertandingan pertama, jadi saya agak kaget juga dengan euforia penonton. Maksudnya kami ingin tampil sebaik mungkin di kandang sendiri, tapi jadinya malah tidak enak. Semoga selanjutnya kami bisa bermain lebih baik, bukannya dalam tekanan,” jelas Tontowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya