Kerugian Rp10 M Hantui Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya
- Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia BWF. Ajang yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, sejak 10 hingga 16 Agustus 2015 tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit.

Jadwal Laga Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Kamis Ini
Meski terkesan megah dan meriah, ternyata panitia pelaksana bentukan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan mereka ingin ajang ini menjadi salah satu yang terbaik.

Jadwal Pertandingan Indonesia di Olimpiade Hari ke-6
Ketua Panitia Pelaksana, Bambang Roedyanto, membeberkan sejauh ini pihaknya sudah mengeluarkan dana sekitar Rp17 miliar, termasuk untuk biaya promosi dan penyewaan gedung Istora Senayan. 

Akan tetapi, yang sangat disayangkan, pemerintah justru hanya memberikan potongan harga sewa Istora sebesar 20 persen saja. Sisanya, bahkan untuk pajak promosi dan lain-lain, panitia Kejuaraan Dunia BWF masih harus membayarnya.

"Kira-kira kita bisa minus sampai Rp10 miliar. Ya memang harus diakui ini Kejuaraan Dunia bukan ajang untuk mencari untung, yang penting kita bisa puas kalau bisa dapat gelar juara," kata Roedy.

Walaupun harus babak belur menanggung kerugian, namun Roedy mengaku senang dengan animo masyarakat sejauh ini. Sebab menurutnya, jika dibandingkan dengan Kejuaraan Dunia di Denmark pada 2013 lalu, apa yang terjadi di Indonesia jauh lebih unggul.

"Kalau kita bandingkan dengan Kejuaraan Dunia sebelumnya di Denmark, di sana itu tidak ada apa-apanya. Memang kalau lighting mereka menang. Tapi kalau branding mereka tidak ada apa-apanya sama sekali," ucap Roedy.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya