Lulusan 'Sekolah YouTube' Cetak Sejarah di Lempar Lembing

Julius Yego, atlet Kenya pertama pemenang medali emas lempar lembing.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach
VIVA.co.id
Kata Prabowo Keberlanjutan Tetap Butuh Perbaikan
- Julius Yego melanjutkan dominasi Kenya pada kejuaraan atletik dunia di Beijing, China, dengan memenangi medali emas kelima untuk negaranya di cabang lempar lembing, dengan lemparan sejauh 92,72 meter di final.

Resep Gampang Masak Nugget Ayam di Rumah, Dijamin Anak Pasti Suka

Dilansir dari
Viral Pria Ponorogo Mirip Shin Tae-yong, Videonya Direpost Marselino Ferdinan
Reuters , Kamis, 27 Agustus 2015, catatan Yego itu membuatnya hampir menyamai Jan Zelezny, atlet Republik Ceko yang pernah membuat lemparan sejauh 92,80 pada 2001, setelah membuat rekor dunia pada 1996 dengan lemparan 98,48 meter.


Yego menjadi atlet pertama Kenya, negara pendominasi lari jarak jauh, yang pernah memenangkan titel kejuaraan dunia di lapangan. Kemenangan Yego juga terjadi, sehari setelah Nicholas Bett memenangkan lari halang rintang 400 meter.


Bett adalah atlet Kenya pertama, yang menjadi juara dunia untuk lari jarak pendek. Pada cabang lempar lembing yang lama dikuasai Eropa, ada dua atlet Afrika yang berhasil memenangkan medali.


Atlet Mesir Ihab El Sayed memperoleh medali perang dengan lemparan sejauh 88.99 meter, sementara Tero Pitkamaki dari Finlandia memperoleh medali Perunggu dengan 87,64 meter. Thomas Rohler dari Jerman gagal mempertahankan performa baiknya di awal lomba.


"Ini sungguh tidak bisa dipercaya. Saya bahagia. Saya memenangkan medali emas untuk Kenya," kata Yego (26), yang baru mengalami cedera serius pada lomba di Birmingham, Juni lalu, hingga tidak menduga dapat berkompetisi dengan baik di Beijing.


Yego pun merasa penasaran untuk melihat rekaman ulang lemparannya. "Itu hampir sempurna, jadi saya harus melihatnya dan menikmati. Sangat sedikit atlet telah melakukan yang saya lakukan. Itu tidak mudah," ujarnya.


Yego dapat disebut sebagai atlet bertubuh kecil, menurut standar pelempar lembing internasional, dengan tinggi hanya 1,75 meter. Dia bahkan pernah ditolak sebagai atlet lari oleh pelatih olahraganya di sekolah.


Dia kemudian mempelajari lempar lembing secara otodidak, dengan menonton berbagai video di YouTube. Ketegaran dan kerja kerasnya telah membuahkan hasil, dengan memenangkan medali emas dalam lomba Commonwealth pada 2014.


Kini dia berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga negaranya, sebagai atlet Kenya pertama yang memupus dominasi atlet-atlet Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya