214 Pegulat Bakal 'Adu Kuat' di Semarang

Seleksi Gulat SEA Games Myanmar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA co.id -
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Sebanyak 214 atlet gulat profesional dari dalam maupun luar negeri bakal beradu kuat di turnamen internasional bertajuk Indonesia Open 2015. Turnamen yang berlangsung di Hall Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah ini akan digelar pada 1-7 September 2015.

Perlu Terobosan Baru untuk Angkat Prestasi Indonesia

Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Jawa Tengah. Nantinya, para peserta akan memperebutkan 26 kelas medali dari kelas senior dan remaja putra-putri.
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015


Ketua Pelaksana Gulat Indonesian Open Semarang, Bambang Raharjo Munajat, mengatakan total 214 atlet yang akan bertanding, 181 pegulat dalam negeri di 16 provinsi juga akan meramaikan pertandingan ini. Mereka juga akan didampingi oleh 39 pelatih dan 15 ofisial.


"Untuk pegulat dunia asal mancanegara, diikuti enam negara, yakni Thailand, Iran, Vietnam, Kamboja, Singapura, Malaysia. Jumlah seluruhnya ada 58 pegulat, " ujar Bambang di Semarang, Kamis 27 Agustus 2015.


Dijadwalkan, seluruh peserta baik luar maupun dalam negeri akan tiba di Kota Semarang pada 2 September 2015 untuk mengikuti cek kesehatan dan penimbangan berat badan. Mereka akan bertanding mulai 3-5 September 2015.


Pertandingan gulat ini akan dibagi dalam 26 kelas senior dan 10 kelas remaja yang memperebutkan 36 kelas medali. Mulai gaya bebas, feminim
style
dan grego. Turnamen ini juga akan diikuti oleh atlet yang menduduki peringkat dua dunia asal Iran yakni, Musyakar Ali untuk kelas 120 kilogram.


"Penjurian ini kami libatkan 26 juri bertaraf internasional. Meliputi tiga asal Thailand, dua Korea Selatan dan satu asal Indonesia dan
back up
juri dari kita, " ujar Bambang.


Ketua PGSI Pengda Jawa Tengah, Andreas BW, mengatakan dipilihnya Jawa Tengah dan Kota Semarang sebagai tuan rumah turnamen akbar ini bertujuan untuk mempopulerkan olahraga gulat. Selama ini, gulat masih dipandang sebagai olahraga kurang populer di masyarakat.


"Padahal gulat kita punya potensi besar. Kita merebut 26 medali di PON. Kalau ini digarap dengan baik, maka niscaya kita dapat peringkat 3-4 di PON mendatang, " kata Andreas.


Di kelas Asia, negara dengan prestasi gulat terbaik ditempati oleh Vietnam, Thailand, Indonesia serta Filipina. Untuk Jawa Tengah sendiri, kata Andreas, telah disiapkan 18 atlet yang akan bertanding di even internasional ini. Yakni 15 atlet senior dan 3 atlet remaja.


"Target kami mensukseskan kejuaraan, sehingga tahun 2017 bisa diberi kesempatan untuk jadi tuan rumah Asia Tenggara, " kata Andreas. (ase)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya