Susi Susanti Menginspirasi Peserta Milo School Competition

Nadelita Puspitanaya Efendi, unggulan utama MILO School Competition Semarang.
Sumber :
  • MILO
VIVA.co.id
Jadwal Laga Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Kamis Ini
- Legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, memang tak hadir di GOR Universitas Semarang, venue Milo School Competition. Tapi, sosok Susi begitu menginspirasi Nadelita Puspitanaya Efendi, unggulan utama event antar SMP dan SD yang sudah digelar 13 kali dan masuk kalender Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini.

Lawan Ganda Hongkong, Greysia/Nitya Tidak Boleh Lengah

Naya, sapaan Nadelita, lolos ke babak III usai mengalahkan Tamara Sinta Berliana (11 tahun) di kategori tunggal putri SD dengan skor 21-6 dan 21-8. Naya yang berusia 12 tahun memang sangat optimistis bisa lolos ke babak berikutnya.
Dukungan 'Adik Kelas' Beri Motivasi Skuad Ganda Campuran


“Aku selalu optimistis setiap kali akan bertanding. Aku mulai menyukai bulutangkis ketika melihat kakakku bertanding. Atlet idolaku adalah Susi Susanti. Melihat sosoknya yang sampai sekarang masih dikenal, memotivasiku untuk bisa menjadi seperti beliau,“ ungkap Naya yang juga peraih peringkat 3 besar di kelasnya, seperti dalam rilis MILO.


Sang ibu, Widiyanti Fitri Aliyah, yang selalu mendampingi selama bertanding mengatakan bahwa Naya mampu menyeimbangkan prestasi akademik dengan olahraga. “Naya selalu dapat mengejar pelajaran sehingga ia mampu meraih peringkat 3 besar. Semangatnya yang tinggi membuatnya mampu meraih prestasi baik di sekolah maupun di lapangan. Naya ingin sekali menjadi seperti Susi Susanti. Ia menangis ketika melihat video Susi Susanti yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Barcelona dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di sana. Saya berharap kelak Naya akan menjadi juara dunia yang bisa mengharumkan nama Indonesia seperti idolanya,” ungkap Fitri.


Pelatih Naya, Darmawan, mengatakan bahwa bakat Naya sudah terlihat sejak usia 7 tahun. “Pertama kali bertanding, ia langsung berhasil memenangi kejuaraan invitasi yang diadakan oleh 8 klub di Yogyakarta,” ujar Darmawan.


Naya pun ditargetkan bisa lolos hingga babak final MILO School Competition. “Untuk bisa mencapai target itu, saya memberikan jam tambahan latihan

kepadanya. Teknik bermain Naya sudah cukup baik. Ia tidak pernah merasa lelah, bahkan ia meminta saya untuk menambah jam latihan,” tambah Darmawan.


“Selain ingin bisa menjadi juara di MILO School Competition Semarang, aku juga ingin bisa menjadi atlet Pelatnas seperti para alumni MILO School Competition yaitu Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Aurum. Aku yakin dengan rutin dan giat berlatih, kelak aku akan bisa seperti mereka dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di pertandingan internasional,” tutup Naya.


MILO School Competition Semarang yang juga seri 2 digelar pada 31 Agustus-5 September 2015, mempertandingkan kategori perorangan tunggal SD Putra dan Putri, tunggal SMP Putra dan Putri, ganda SD Putra dan Putri, ganda SMP Putra dan Putri, serta beregu SD dan SMP Putra. Seri 1 dipentaskan di GOR Susi Susanti, Tasikmalaya, 24-29 Agustus 2015.


Usai di Semarang, event ini akan digelar di Balikpapan, 14-19 September, dan Padang pada 28 September-3 Oktober dengan total target peserta 2.600 siswa SD dan SMP. Pemenang dari masing-masing kota akan bertanding kembali di Grand Final Jakarta yang rencananya akan digelar pada akhir Oktober 2015. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya