Sumber :
- viva.co.id / Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id
- Legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, memiliki harapan tersendiri terhadap para pebulutangkis muda yang sedang menjalani Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015.
Sebanyak 62 pebulutangkis muda terpilih akan kembali bersaing ketat di babak grand final yang diadakan di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, pada hari ini, 5 September 2015 guna mendapatkan tiket masuk menjadi bagian dari PB Djarum.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sebanyak 62 pebulutangkis muda terpilih akan kembali bersaing ketat di babak grand final yang diadakan di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, pada hari ini, 5 September 2015 guna mendapatkan tiket masuk menjadi bagian dari PB Djarum.
Christian bersama sejumlah alumni dari PB Djarum memang didapuk menjadi pemandu bakat yang disebar ke sembilan kota tempat audisi tahap pertama dilaksanakan. Kota-kota yang beruntung tersebut ialah Medan, Palembang, Jember, Balikpapan, Manado, Makassar, Tasikmalaya, Purwokerto, dan terakhir di Kudus.
"Kita berharap sampai nanti tahap karantina apa yang saya dan teman-teman lakukan selama audisi menjadi bahan yang bisa ditingkatkan kualitasnya," ungkap Christian saat konferensi pers.
"Tidak hanya untuk Djarum, tapi untuk nasional juga. Sehingga pilihan kami dari tim pemandu bakat tidak salah," tambah pria berusia 65 tahun tersebut.
Lebih jauh, Christian menyerahkan seluruhnya proses pengembangan bakat para pebulutangkis muda yang nantinya terpilih masuk pemusatan pelatihan PB Djarum kepada tim pelatih yang dikepalai oleh Fung Permadi.
"Saya optimistis pelatih yang akan menangani nanti akan mampu meningkatkan kualitas dari para atlet yang terpilih," kata juara All England edisi 1979 dan 1980 tersebut. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Christian bersama sejumlah alumni dari PB Djarum memang didapuk menjadi pemandu bakat yang disebar ke sembilan kota tempat audisi tahap pertama dilaksanakan. Kota-kota yang beruntung tersebut ialah Medan, Palembang, Jember, Balikpapan, Manado, Makassar, Tasikmalaya, Purwokerto, dan terakhir di Kudus.
