Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Grand Prix Singapura akan digelar tiga hari lagi di Sirkuit Marina Bay, pada 18-20 September 2015. Namun tingkat polusi udara di negara kota itu telah mencapai tingkat terburuk tahun ini, karena kabut asap dari kebakaran hutan di Indonesia.
Dikutip dari Sky Sports News , Selasa, 15 September 2015, Indeks Standar Polusi Singapura meningkat jadi 222 pada Senin pagi, 14 September 2015. Itu sudah jauh diatas angka 200, yang telah disebut sebagai 'udara sangat tidak sehat'.
Dikutip dari Sky Sports News , Selasa, 15 September 2015, Indeks Standar Polusi Singapura meningkat jadi 222 pada Senin pagi, 14 September 2015. Itu sudah jauh diatas angka 200, yang telah disebut sebagai 'udara sangat tidak sehat'.
Kabut asap telah mengakibatkan batalnya beberapa acara luar ruangan, pada akhir pekan lalu. Kini panitia GP Singapura terus mengawasi situasi, jelang pelaksanaan yang hanya tersisa beberapa hari lagi.
"Jika kabut asap menyebabkan persoalan jarak pandang, kesehatan publik atau operasional, GP Singapura akan bekerjasama dengan badan-badan terkait, sebelum membuat keputusan kolektif terkait dengan acara GP," demikian pernyatan panitia.
Berdasarkan standar Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura, angka 300 pada indeks akan berarti 'udara beracun'. Peringatan telah dikeluarkan Menteri Pendidikan Singapura untuk para pelajar, untuk menghindari kegiatan di luar ruang.
Staf dan siswa sekolah yang merasa tidak dalam kondisi fit, harus ditempatkan dalam ruang ber-AC lengkap dengan alat pemurni udara, sebelum dibawa menemui dokter.
Tapi jika situasi semakin memburuk, angka polusi mencapai 300, maka kementerian akan mempertimbangkan penutupan semua sekolah, terutama bagi para siswa berusia 7-16 tahun.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kabut asap telah mengakibatkan batalnya beberapa acara luar ruangan, pada akhir pekan lalu. Kini panitia GP Singapura terus mengawasi situasi, jelang pelaksanaan yang hanya tersisa beberapa hari lagi.