Ini Nama Dua Tim F1 yang Tertarik Rekrut Rio Haryanto

Rio Haryanto
Sumber :
  • gp2series.com
VIVA.co.id
Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI
- Pembalap Indonesia di GP2 Series, Rio Haryanto, semakin serius menatap langkah menuju jenjang Formula One (F1). Peluangnya untuk tampil di seri balap paling bergengsi itu cukup besar.

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama
Performa Rio pada balapan GP2 musim 2015 ini memang cukup menjanjikan. Berada di posisi tiga klasemen pembalap sementara, setelah sebelumnya menyodok di posisi dua, berkat tiga kemenangan di sprint race.

RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya
Tiga tahun bersaing di GP2 pun membuat Rio percaya diri bisa tampil maksimal kalau sampai promosi ke F1. Apalagi, pembalap 22 tahun itu sempat dapat tawaran dari dua tim yang sedang mencari driver.

"Beberapa bulan lalu, Rio ditawari tim Force India. Tapi dari Indonesia belum ada dana sehingga seat-nya diambil oleh pembalap F1 yang lain, yaitu Sergio Perez," ujar ibunda Rio, Indah Pennywati, kepada VIVA.co.id.

"Sekarang ini ada penawaran lagi dari tim Manor Marussia. Kami tetap berharap semoga ada sponsor yang peduli untuk nama baik Indonesia," tambahnya.

Ya, masalah dana memang menjadi ganjalan buat Rio. Kebutuhan dana 15 sampai 20 juta Euro harus dipenuhi kalau ingin bergabung dengan tim sekelas F1. Pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, serta Menteri BUMN, Rini Soemarmo, pun telah dilakukan.

Kubu Rio pun berharap adanya dukungan nyata dari pemerintah. Karena saat ini pemuda kelahiran Solo itu bisa membanggakan nama Indonesia di arena balapan, bukan sekedar balapan namun ajang yang dinantikan oleh banyak pasang mata internasional.

"Untuk berlaga di F1, balap otomotif yang paling bergengsi dengan pembalap profesional, perlu dana yang sangat besar dan tentunya dukungan pemerintah. Kebanyakan pembalap F1 didukung oleh pemerintah masing-masing," tambah Indah.

Sayang, masih belum ada lampu hijau didapatkan oleh Rio untuk tampil di F1. Menurut Indah, belum ada satu pun sponsor BUMN maupun swasta yang sudah mencapai kata sepakat. "Sejauh ini kami belum terima konfirmasi dari mereka," lanjut Indah. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya