Berapa Keuntungan Indonesia Jika Gelar MotoGP?

Balapan MotoGP.
Sumber :
  • Reuters / Darren Staples
VIVA.co.id -
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
Jika Indonesia berhasil menggelar ajang MotoGP 2017, tentu akan memiliki keuntungan tersendiri. Bukan hanya mendatangkan devisa, tapi juga akan dikenal luas di mancanegara, khususnya bagi seluruh pencinta otomotif di seluruh dunia.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Sebelumnya, Indonesia didaulat oleh Dorna Sport, selaku penyelenggara MotoGP, untuk mempersiapkan perhelatan balap kuda besi paling bergengsi di dunia. Melihat kesempatan ini, Indonesia lewat beberapa Menteri Kabinet Kerja, mendukung penuh digelarnya MotoGP di Indonesia.
Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria


Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebut MotoGP masuk dalam konsep sportourism. Menurut Arief, konsep ini adalah sebuah konsep pariwisata, yang didalamnya ada elemen sport sebagai pendukung kegiatan pariwisata.


"
Sport
akan berjalan dengan baik, jika dalam pelaksanaannya jika digabungkan dengan
tourism
, atau pariwisata," ujar Arief kepada wartawan, Rabu 7 Oktober 2015.


Selain itu, Arief juga mengungkap keuntungan yang cukup besar dari segi finansial. Menurut perhitungannya, profit yang bisa didapat dari penyelenggaraan ini mencapai Rp3 triliun.


"
Value
dari penyelenggaraan MotoGP mencapai Rp3 triliun. Jumlah itu dari
direct impact
(wisatawan lokal dan mancanegara, hotel, restoran, dan wisma) sebesar Rp1 triliun. Dan dari
media impact
sebesar Rp3 triliun," lanjut Arief.


"Indonesia juga akan lebih dikenal dunia, karena
event
ini akan disiarkan di 200 negara oleh 60 stasiun televisi global. Selain itu juga,
viewers-
nya sangat tinggi," imbuhnya.


Dilihat dari sisi bisnis, penyelenggaraan MotoGP ini sangat menguntungkan. Oleh karena itu, menurut Arief, pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa instansi Kementrian, untuk memaksimalkan kesempatan ini.


Pihaknya juga akan gencar melakukan promosi lewat berbagai cara, sebagai bentuk dukungan penuh terselenggaranya
event
tersebut.


"Ini adalah kesempatan yang tidak akan datang dua kali. Jika kita tidak ambil, kesempatan ini akan hilang. Dari sisi bisnis ini sangat menguntungkan. Karena, hanya akan ada 20 negara yang bisa ikut serta dalam ajang ini. Setelah Thailand, salah satunya Indonesia," ungkap Arief.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya