Anak Aceh Ingin Raih Piala MILO di Padang

Salah satu peserta yang terlibat di dalamnya yakni Silvia Eldamurni (14 tahun). Perjalanan jauh selama 26 jam dari Aceh tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi yang terbaik. Silvia telah memulai langkah dengan bagus ketika berhasil mengalahkan Anki Pagamo dari SMP 1 Payakumbuh dengan skor 21-14 dan 21-19, Kamis 8 Oktober 2015. Ia mengungkapkan bagaimana jarak tidak menjadi penghalang untuk meraih Piala MILO.

“Aku pernah gagal dalam meraih juara di kompetisi Aceh Open 2011. Namun, kegagalan itu malah semakin memacu semangatku hingga berhasil meraih juara di Sharook Open 2012 tingkat regional Sumatera tahun berikutnya. Kemenangan inilah yang menjadi motivasi untuk terus memberikan yang terbaik pada saat bertanding,” ungkap Silvia yang merupakan unggulan 2 kategori tunggal putri se-Sumatera, dalam rilis MILO.

 

“Aku ikut MILO School Competiton bersama empat orang temanku. Walaupun perjalanan cukup membuat lelah, tetapi semangat kami untuk memperoleh poin rangking nasional lebih besar. Perwakilan Aceh harus bisa menjadi juara,” tambah Silvia yang mengidolakan pebulutangkis pelatnas, Greysia Polii.

 

Pelatih Silvia, Yusran, mengatakan bahwa anak didiknya siap bertanding di semua kategori MILO School Competition Padang. “Kami berlatih dari jam 6-9 pagi kemudian lanjut di jam 2-6 sore. Saya optimis persiapan dan latihan yang telah dilakukan dapat membawa kami meraih juara MILO School Competition Padang, bahkan mungkin memboyong Piala MILO ke Aceh,” ungkap Yusran.

 

Pada babak penyisihan MILO School Competition Padang, kemarin, sebanyak 137 pertandingan digelar. Dimulai dengan kategori tunggal SMP Putra Putri, diikuti dengan kategori tunggal SD Putra Putri, ganda SD Putra Putri dan ditutup dengan pertandingan ganda SMP Putra Putri.

MILO School Competition 2015 digelar di 4 kota: Tasikmalaya, Semarang, Balikpapan dan Padang. Para pemenang dari masing-masing kota turnamen antarsekolah yang masuk kalender PBSI ini akan bertanding di Grand Final Jakarta untuk memperebutkan juara nasional pada awal November 2015.

Nantinya, sembilan juara nasional akan mendapatkan pelatihan eksklusif selama 2 pekan dari pelatih bulutangkis profesional dan bertemu langsung dengan atlet nasional.