- MILO
VIVA.co.id - Kabut asap yang menyelimuti beberapa kawasan di Sumatera, salah satunya Riau, justru memicu para peserta dari daerah itu untuk unjuk gigi di ajang kompetisi bulutangkis antarsekolah, MILO School Competition Padang. Kompetisi yang masuk kalender Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini digelar di GOR Semen Padang Indarung, 6-11 Oktober 2015.
Abdi Prananda (12 tahun) yang berasal dari Riau mengungkapkan bahwa kondisi di daerahnya tidak mematahkan semangatnya untuk mengikuti kompetisi ini.
“Kabut asap yang sedang terjadi di Riau, tidak menghalangiku memberikan yang terbaik di MILO School Competition. Berpasangan dengan Agung, aku yakin
kami bertahan hingga babak final,” ujar Abdi yang baru menekuni bulu tangkis tiga tahun yang lalu ini, dalam rilis MILO.
Abdi yang berpasangan dengan Agung Nurmadi menjadi unggulan pertama ganda putra SD. Mereka berhasil lolos ke babak delapan besar, setelah mengalahkan pasangan Zaki dan Reza dari Pasaman Barat dengan skor 21-7 dan 21-12.
Pasangan Abdi, Agung (10 tahun) menyatakan bahwa target mereka adalah meraih Piala MILO di MILO School Competition Padang. “Kami berharap di babak final nanti dapat bertemu dengan Rexy Mainaky, legenda ganda putra bulutangkis Indonesia,” ungkapnya.
Pelatih Abdi/Agung, Alfira, mengungkapkan bahwa anak asuhnya itu merupakan pasangan ganda yang patut diperhitungkan. “Ketika berada di lapangan, mereka
bisa saling menutupi kekurangan masing-masing. Saya yakin, persiapan yang sudah dilakukan dan perjalanan selama kurang lebih tujuh jam ke Padang akan membuahkan hasil yang baik. Saya sangat menghargai Nestlé MILO yang telah menghadirkan legenda bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky. Karena, ia dapat mendorong motivasi pemain-pemain muda seperti Agung dan Abdi untuk memiliki mental juara, kerjasama tim dan sportivitas,” ujar Alfira.
Hari ini, Sabtu 10 Oktober 2015, MILO School Competition Padang akan mempertandingkan babak final kategori beregu SD dan SMP. MILO School Competition Padang merupakan seri terakhir kompetisi pada 2015 ini, setelah Tasikmalaya, Semarang, dan Balikpapan.
Para pemenang dari masing-masing kota turnamen antarsekolah yang masuk kalender PBSI ini akan bertanding di Grand Final Jakarta untuk memperebutkan juara nasional pada awal November 2015. Nantinya, sembilan juara nasional akan mendapatkan pelatihan eksklusif selama dua pekan dari pelatih bulutangkis profesional dan bertemu langsung dengan atlet nasional. (asp)
Jadwal Laga Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Kamis Ini
Mereka mulai berlaga di nomor ganda putra, putri dan campuran.
