Marquez Bak ‘Duri’ di Jalur Rossi Menuju Juara Dunia

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Sumber :
  • REUTERS/David W Cerny

VIVA.co.id – Perjalanan menuju gelar juara dunia MotoGP musim ini, semakin seru dan penuh dengan drama. Episode terbaru itu datang pada gelaran GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Sabtu 25 Oktober 2015.

Tanda-tanda akan terjadi hal seru sudah terlihat sejak jumpa pers pertama GP Malaysia, Kamis 22 Oktober 2015. Valentino Rossi menuding bila Marc Marquez sudah membantu Jorge Lorenzo menuju gelar juara dan membuat selisih poin dengannya kian menipis pada GP Australia.

"Jika ada balapan seperti di Phillip Island lagi, maka kita harus berbicara kepada Marquez. Karena dalam balapan sangat sulit dipahami, namun setelah melihat tayangan ulang saya melihat dengan jelas dia ingin bermain-main dengan kami," kata Rossi.

"Saya pikir target Marquez saat itu bukan cuma memenangi balapan, namun juga membantu Lorenzo melaju lebih jauh dan berusaha menghasilkan poin lebih dari saya. Jadi dari sana saya punya kesimpulan bahwa Marquez adalah suporter baru Lorenzo," sambung Rossi, seperti yang dikutip Crash.

Lorenzo yang merupakan rekan setim Rossi di Movistar Yamaha, merasa benar bila dia sudah terbantu dengan pembalap Repsol Honda tersebut. Sementara, Marquez yang sudah tercoret dalam perebutan gelar juara coba mengelaknya.

"Tentu saja tidak demikian. Saya hanya melakoni balapan yang seharusnya. Lagipula, bila ingin membantu Lorenzo, mengapa saya melewatinya di lap terakhir. Saya tahu mengapa dia berkata demikian," kata Marquez.

Walau Marquez berkata begitu, Rossi sendiri mengakui bila Marquez memang terlihat memiliki dendam pribadi padanya. Dan seolah-olah tak ingin dia meraih gelar juara dunia, dan lebih memberikannya pada Lorenzo yang merupakan rekan senegaranya dari Spanyol.

Berlanjut ke Lintasan Balap


Perang verbal antara Rossi dan Marquez berlanjut ke lintasan balap, seperti yang terjadi pada free practice ketiga. Pembalap asal Italia tersebut dibuat kesal oleh Marquez, yang seolah-olah terus membayanginya dalam latihan bebas tersebut.

Kemudian, Rossi sempat melambatkan motornya dan menoleh ke belakang seolah menunggu Marquez. Sementara itu, sang juara bertahan berlagak tak tahu, dan malah ikut memalingkan wajah seolah mencari tahu siapa yang sedang ditatap oleh Rossi.

Pada kesempatan lain terlihat keduanya sama-sama berhenti sejajar. Rossi seakan menunggu Marquez, tapi karena pembalap Spanyol itu tak kunjung memacu motornya, rider dengan nomor 46 itu memutuskan bergerak meneruskan sesi latihan.

Ketegangan dua pembalap, akhirnya memuncak pada sesi balapan. Pada awal-awal balapan, Lorenzo yang start dari posisi keempat dengan mudah melewati Marquez, hingga merebut posisi kedua atau di belakang Dani Pedrosa.

Duel sengit pun terjadi di perebutan tempat ketiga, salip menyalip terjadi antara Marquez dan pembalap berusia 36 tahun itu. Motor keduanya pun benar-benar rapat saat berada di tikungan, pada suatu kesempatan Rossi terlihat mengangkat tangan kirinya sambil menengok ke belakang.

Tepat ke arah Marquez, seolah memberikan isyarat. Aksi Marquez akhirnya semakin menyulut emosi jawara dunia 9 kali di kelas berbeda tersebut, tepatnya kala balapan sudah memasuki putaran ke tujuh.

Rossi nampak melambatkan motornya, hingga Marquez menempelnya. Dan secara tiba-tiba Marquez pun terjatuh, yang memantik teriakan dari pendukung Rossi seolah jagoannya memenangkan duel tersebut.

Setelah video insiden tersebut diputar berulang-ulang kali, ternyata Rossi nampak menggerakan lutut kirinya seraya “menendang” jatuh pembalap berusia 22 tahun tersebut dan menimbulkan ketegangan tersendiri.

Marquez yang sejatinya masih bisa melanjutkan balapan, memilih untuk masuk ke garasi. Tim Honda yang menyambutnya terlihat kesal dengan apa yang terjadi pada pembalapnya, sedangkan di kubu Yamaha nampak terkejut dengan apa yang terjadi di lintasan.

Pedrosa yang memimpin balapan hingga lap terakhir, dan Lorenzo yang berada di posisi kedua pun seolah tidak mendapat perhatian. Usai balapan, Rossi yang finis di posisi ketiga terlihat datar dan tak melakukan selebrasi seperti biasanya.

Rossi Dihukum, Lorenzo Menuai Untung


Tambahan 20 poin dari hasil GP Malaysia, sudah menipiskan selisih dengan Rossi yang menjadi 7 poin saja. Akan tetapi, insiden Rossi dan Marquez memberikan keuntungan bagi Lorenzo dalam persaingan menuju gelar juara.

Seperti diketahui, Race Direction sudah mengambil keputusan dengan mengganjar tiga poin penalti untuk Rossi. Kondisi itu diperparah dengan hukuma satu poin penalti yang pernah di dapat mantan pembalap Ducati itu di MotoGP San Marino.

Artinya, akumulasi hukuman Rossi menjadi empat poin penalti dan dipaksa untuk memulai balapan dari posisi paling belakang. Empat poin penalti itu juga bukan pengurangan di 312 poin milik Rossi.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

"Saya tidak tahu apakah saya sudah kehilangan kesempatan menjadi juara dunia. Tapi sekarang sepertinya sangat sulit," ucap Rossi dilansir Crash.

"Saya pikir hukuman tersebut terlalu berat. Saya sangat kecewa dengan penalti tiga poin. Marquez telah menang. Dia telah memutuskan lomba dan telah membuat saya kehilangan kesempatan menjadi juara dunia. Saya kira dia sangat senang sekarang," tambahnya.

Yamaha sendiri diberikan kesempatan untuk banding atas hukuman tersebut oleh pihak MotoGP. Di kesempatan lain, Rossi mengaku tidak berniat menjatuhkan Marquez pada lap ke tujuh akan tetapi dia terlepas kakinya dari step motor.

Atas hukuman tersebut, pembalap yang juga pernah membela Honda ini merasa balapan di Valencia nanti menjadi berat. Bahkan, dia menilai Marquez telah menang dalam menggalkan usahanya menuju gelar juara.

Marquez sendiri mengaku bila stang motor Rossi mengenai motornya dan terdapat dorongan yang membuatnya jatuh. Selain itu, rekan setim Pedrosa ini menilai apa yang sudah dilakukan oleh Rossi sudah kelewatan.

"Saya tidak mengira dia akan mengeluarkan kakinya dan mendorong setang dan rem depan saya. Lalu saya kehilangan grip depan dan ketika saya ada di tanah, saya melihatnya memandang ke belakang lagi,” kata Marquez, dilansir Crash.

"Bagi saya, tidak penting apakah Anda Valentino atau pembalap lain. Insiden seperti ini, Anda lepas kontrol. Ketika Anda adalah seorang pembalap, Anda tahu apa yang terjadi --mengeluarkan kaki dan mendorong pembalap lain, sulit Anda bisa memikirkan itu di atas motor ini," lanjutnya. 

Sementara itu, Lorenzo mengaku kecewa dengan hukuman yang dijatuhi Race Direction kepada Rossi. Bukan kecewa karena tiga poin penalti, melainkan hukuman yang dinilai terlalu ringan bila melihat aksi ‘tendangan’ tersebut.

"Jujur saja saya hanya mendengarnya dan tidak berpikir itu adalah keputusan yang tepat. Dia menjatuhkan Marc sehingga kehilangan poin, namun mengapa ia tetap mendapat 16 poin?,” ujar Lorenzo.

"Saya berpikir itu tidak adil dan mungkin karena nama besarnya ia tidak mendapat pengurangan poin. Saya melihat kejadiannya sekali. Itu luar biasa. Saya melihat dan tak percaya itu terjadi. Tak pernah terlintas di kepala saya untuk melakukan itu," sambung pembalap asal Spanyol ini.

Balapan GP Valencia yang menjadi seri pamungkas musim ini, akan menentukan siapa yang bakal keluar sebagai juara dunia. Menarik untuk menantikan akhir cerita dari pertarungan Rossi, Lorenzo dan Marquez pada 8 November 2015 mendatang.

Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso

Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas

Ducati pelopor penggunaan winglet di MotoGP.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016