Pertarungan Rossi dan Marquez Dilandasi Motif Dendam?

Valentino Rossi dan Marc Marquez di GP Belanda
Sumber :
  • REUTERS/Ronald Fleurbaaij
VIVA.co.id
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
- Sebuah insiden kontroversial terjadi dalam pertarungan Valentino Rossi dengan Marc Marquez akhir pekan lalu di MotoGP Malaysia. Apakah memang sudah ada dendam di antara mereka?

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez
Pertarungan antara keduanya berlangsung panas di Sirkuit Sepang hari Minggu kemarin, Rossi dan Marquez saling balap sampai sembilan kali di lap kelima hingga akhirnya insiden terjadi di lap ketujuh.

Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria
Rossi tampak beberapa kali menghadap ke arah Marquez sebelum tampak menendang motor sang lawan sampai terjatuh. Sejak saat itu, insiden kontroversial itu terus dapatkan sorotan.

Tapi sebenarnya pertarungan antara Marquez dan Rossi bukan hal yang tiba-tiba. Sepertinya "bara" antara keduanya memang sudah menyala sejak awal musim kemarin.

GP Argentina

Keduanya mulai bertarung ketat di seri ketiga balapan MotoGP musim 2015 ini. Marquez, yang juara pada seri kedua di Amerika Serikat, menunjukkan kualitasnya dengan terus membuntuti di belakang Rossi.

Sampai akhirnya terjadi senggolan antara keduanya di lap 24, dari balapan 25 lap tersebut, yang membuat Marquez terjatuh. Ada yang menilai Rossi buang ke kanan terlalu cepat dan tak membiarkan ada ruang, meski langsung ditepis oleh sang rider.

Duel antara Rossi dan Marquez

"Saya pikir, dia melakukan kesalahan. Saya buka gas untuk maju, karena saya ingin unggul sedikit sebelum rem, saya mendengar ada sentuhan. Tapi sungguh, saya tidak tahu itu di kanan atau di kiri," kilah Rossi saat itu.

"Pada lap terakhir, saya mencatatkan waktu yang baik dan merasa bisa bertarung sampai akhir. Tapi saat dia melewati saya, Anda bisa lihat di video apa yang terjadi," tutur Marquez soal kejadian tersebut.

Insiden itu akhirnya dinyatakan Rice Director sebagai kecelakaan dalam balapan saja, dan memang sangat mungkin terjadi. Namun, Marquez saat itu dinilai salah sendiri karena keputusan sebelum senggolan murni ada di tangan pembalap yang di belakang.


GP Belanda

Namun, kejadian di Argentina tampaknya masih belum menyulut bara antara keduanya. Titik api persaingan antara Rossi dengan Marquez tampaknya baru terpercik ketika sebuah aksi antara keduanya tersaji di Sirkuit Assen.

Rossi dan Marquez terlibat pertarungan yang sengit di Sirkuit Assen pada Sabtu 27 Juni 2015, khususnya pada lap terakhir. Marquez mencoba memanfaatkan celah untuk menyalip Rossi dari dalam dan ambl posisi terdepan.

Namun akhirnya, Rossi sukses meraih kemenangan usai memotong jalur di tikungan terakhir karena ada sentuhan dengan sang juara bertahan MotoGP. Motor Yamaha Rossi sempat loncat di atas gravel.

Valentino Rossi dan Marc Marquez di balapan MotoGP Belanda.

Direktur MotoGP, Mike Webb, menilai Rossi tidak bersalah dalam posisi tersebut dan tetap menjadi pemenang. Gambar yang diambil dari kamera helikopter pun memperlihatkan Rossi berada di depan, sehingga usahanya menghindari benturan dinilai sah.

Tetapi, komentar pedas kini mulai keluar dari mulut Marquez yang mengeluarkan sindiran untuk aksi offroad Rossi. "Saya yang di depan," kata Rossi dalam konferensi pers usai balapan. "Tapi saya di dalam (untuk menyalip)," timpal Marquez.

"Di chicane terakhir banyak sekali sesuatu terjadi, sering sekali. Tapi tak ada yang melakukan seperti kemarin. Sekarang kita sudah tahu dan Valentino kembali mengajari kami hal baru, itu artinya dia pintar bukan? Dan kami harus mempelajarinya," tambah Marquez dalam wawancara lain.

Meski begitu, keduanya tetap coba melihatnya dengan kepala dingin. Marquez menyatakan tak ingin merusak hubungan baiknya dengan sang rival, sementara Rossi juga enggan memperpanjang masalah.


GP Australia

Beralih ke Australia, ternyata balapan di Philipp Island juga memberikan warna tersendiri dalam persaingan antara Marquez dan Rossi. Meraih pole position dan sempat memimpin, Marquez malah lebih banyak bertarung dengan Rossi.

Marquez sebenarnya tampil prima sejak start dan mengunci posisi terdepan. Namun, motor Honda-nya berhasil disalip oleh Jorge Lorenzo sehingga Marquez pun berhadapan dengan Rossi.

Pertarungan ini membuat Rossi kehilangan banyak waktu dan sampai akhirnya dibalap oleh Ducati milik Andrea Iannone. Sang pemuncak klasemen sementara MotoGP pun akhirnya harus puas finis keempat.

Sementara Marquez sukses mengejar motor Lorenzo untuk merebut kemenangan di GP Australia. Tapi, hasil itu membuat Rossi pusing karena selisih poinnya dengan Lorenzo semakin sedikit, 11 poin saja.

Tak heran, serangan langsung dilancarkan oleh Rossi dalam jumpa pers jelang GP Malaysia.

"Marquez mengungguli semua pembalap. Namun ketimbang bertarung dengan Lorenzo, dia memilih bersaing dengan saya, Iannone dan yang lain. Dia tahu saya bisa kalah dari kubu Ducati di trek lurus. Dan setiap kali saya coba melewati, dia menghalangi saya. Namun kemudian dia melambat untuk membuka gap dengan Lorenzo. Sialnya, hari itu Lorenzo sedang tidak dalam kondisi bagus, karena jika tidak itu sudah selesai buat Marquez," kata Rossi.

"Dia kemudian menghitung bisa melewati Lorenzo dalam tiga lap, karena itu Marquez mencoba menghalangi saya. Dia ingin ada pembalap lain di antara Lorenzo dengan saya, dan dia berhasil. Cukup mengkhawatirkan, tapi itu tidak membuat saya cemas," lanjut Rossi, yang dikutip Austosport.

Satu lagi kata-kata yang menambah panas bara pesaingan antara Rossi dengan Marquez menyangkut suporter baru Lorenzo dalam perebutan gelar juara.

Menurut Rossi, saat ini target Marquez bukan hanya memenangkan pertandingan, namun juga membantu Lorenzo melaju lebih jauh dan meraih poin lebih banyak dari yang dituai Rossi.

"Setelah melihat tayangan ulang saya melihat dengan jelas dia ingin bermain-main dengan kami," tutur Rossi. "Jadi dari sana saya punya kesimpulan bahwa Marquez adalah suporter baru Lorenzo."

Tak terima dengan ucapan Rossi, Marquez pun angkat bicara. Dia membantah keras telah coba "bermain-main" dengan Rossi dalam balapan tersebut.

"Tentu saja tidak demikian. Saya hanya melakoni balapan yang seharusnya. Lagipula, bila ingin membantu Lorenzo, mengapa saya melewatinya di lap terakhir. Saya tahu mengapa dia berkata demikian," bantah Marquez.


Jelang Balapan GP Malaysia

Meski bantahan telah dibuat oleh Marquez, terlihat jelas kalau Rossi terus dibayang-bayangi motor nomor 93 sepanjang akhir pekan di Sepang. Tak hanya saat balapan, tetapi juga selama sesi latihan.

Rossi ternyata sudah menunjukkan ketidaksukaannya terhadap aksi Marquez yang terus menguntitnya. Situs resmi MotoGP menulis, "Marquez mencoba membayangi Rossi dalam FP3 di Sepang. Namun, dia tidak senang terus diikuti seperti itu."

Dalam video yang diunggah dalam situs itu, terlihat Rossi sempat melambatkan motornya dan menoleh ke belakang seolah menunggu Marquez. Sementara itu, "Baby Alien" juga berlagak tak tahu, dia malah ikut memalingkan wajah seolah mencari tahu siapa yang sedang ditatap oleh Rossi.


Pada kesempatan lain terlihat keduanya sama-sama berhenti sejajar. Rossi seakan menunggu Marquez, tapi karena pembalap Spanyol itu tak kunjung memacu motornya, rider yang identik dengan nomor 46 itu memutuskan bergerak meneruskan sesi latihan.

Setelah itu, lahirlah insiden yang bakal selalu diingat sepanjang sejarah MotoGP. Rossi dinilai telah menendang motor Marquez hingga terjatuh dalam balapan di Sepang hari Minggu kemarin.

Berbagai cerita dan komentar pun bermunculan. Kubu Rossi membela diri, sedangkan tim Marquez mengecam aksi tak sportif sang lawan. Tetapi, Rossi punya komentar sendiri soal hal tersebut.

"Saya tak mengira ini bakal terjadi. Tapi, saya pikir dia benar-benar marah sejak di Argentina, karena dia berpikir saya melakukannya dengan sengaja," kata Rossi, sebagaimana dikutip dari Crash, Senin 26 Oktober 2015.

"Dan tentu saja, dia juga sangat marah di Assen. Tapi, Marquez adalah satu-satunya pembalap yang mencoba pengereman mustahil, yang membuatmu keluar dari trek. Lalu dia marah. Dan komentar saya sejak Kamis lalu juga buatnya makin gelisah dan marah," lanjut juara dunia sembilan kali tersebut. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya