Giliran Mantan Mekanik Serang Valentino Rossi

Pembalap Yamaha, Valentino Rossi di MotoGP Malaysia
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Di samping dukungan yang diberikan kepada Valentino Rossi, kritikan pada pembalap Movistar Yamaha itu pun tak kalah banyak. Salah satunya datang dari mantan kepala mekanik Rossi, Jeremy Burgess.

Rossi memang tengah menjadi sorotan usai terlibat insiden dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP Malaysia, Minggu 25 Oktober 2015. Pembalap berusia 36 tahun itu melakukan “tendangan” kala berduel dengan Marquez.

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

Alhasil, Marquez terjatuh di lap 7 dan tak mampu meneruskan balapan. Race Direction pun menjatuhkan hukuman kepada Rossi dengan memulai balapan dari posisi terakhir pada seri pamungkas di Valencia.

(Baca juga: Insiden Rossi dan Marquez Dinilai Telah 'Racuni' MotoGP)

Marquez Dipaksa Beradaptasi dengan Cepat di MotoGP Austria

Burgess mengatakan bila Rossi tak bisa berharap agar Dani Pedrosa dan Marquez mengalah di lintasan, agar memuluskan langkahnya menuju gelar juara. Pemimpin puncak klasemen MotoGP itu harus bersaing keras dengan Jorge Lorenzo yang menjadi rival utamanya.

Makanya, dia sangat terkejut dengan sikap yang ditunjukkan Rossi pada balapan yang dihelat di Sirkuit Sepang tersebut. Burgess menilai itu bukan gaya pembalap berusia 36 tahun tersebut.

"Itu bukan Valentino Rossi yang saya tahu. Dia tidak bisa berharap dari Dani dan Marc untuk memberikan tempat di tempat ketiga atau keempat. Saat ia dan Jorge Lorenzo tengah berburu gelar juara musim ini," kata Burgess, dilansir Speedweek.

(Baca juga: Pertarungan Rossi dan Marquez Dilandasi Motif Dendam?)

"Rossi sering melakukan manuver yang berlebihan (melebar) dengan memilih jalur yang tidak biasa. Jadi saya ingin mengulangi perkataan saya bahwa itu bukan Valentino yang saya tahu,” sambungnya.

Pria yang sudah menjadi mekanik Rossi sejak mengawali debutnya di kelas premier pada 2000 lalu itu, menilai mantan pembalap Ducati dan Honda itu tengah dalam tekanan. Dan Rossi tidak bisa menghadapinya dengan bijak.

“Ini musim yang panjang, dan ia memimpin klasemen sejak lama. Rupanya ketika seseorang berusia 36 tahun terus merasakan tekanan, menunjukkan bahwa usia tidak selalu menunjukkan sesuatu yang bijaksana," ujar Burgess yang membantu Rossi meraih 7 gelar juara dunia. (one)

Menjadi Favorit Juara, Marquez Enggan Sesumbar
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso

Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas

Ducati pelopor penggunaan winglet di MotoGP.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016