Kisah 2006 Jadi Mimpi Buruk Rossi Jelang MotoGP Valencia

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez
- Difavoritkan merengkuh titel juara dunianya yang kesepuluh, Valentino Rossi tersandung dengan insiden yang terjadi saat MotoGP Malaysia. Dia pun harus menjalani hukuman, memulai lomba dari belakang pada MotoGP Valencia.

Menjadi Favorit Juara, Marquez Enggan Sesumbar

Rossi memang masih unggul tujuh poin atas Jorge Lorenzo, pembalap asal Spanyol yang satu tim dengannya di Movistar Yamaha. Banyak yang meragukan Rossi bisa bangkit dari keterpurukan, bersaing ketat dengan Lorenzo pada Minggu, 8 November 2015.
‘Masih Ada Rossi, Bodoh Sebut Marquez Sudah Kuasai Gelar’


Namun Lena Buffa dalam analisanya, menyebut Rossi tetap menjadi favorit berdasarkan catatan sejarah. Dikutip dari
Motor Sport
pada Sabtu, 7 November, statistik menjadi dasar tetap menjagokan Rossi.


Perebutan titel juara dunia MotoGP musim ini akan ditentukan pada seri terakhir di Valencia. Situasi itu merupakan yang ke-17 kali, sejak awal kejuaraan dunia balap motor pada 1949.


Pada 16 kali penentuan pemenang, hanya tiga kali pemuncak daftar pembalap mengalami kekalahan. Dua kali jika kasus Phil Read pada 1975 tidak ikut disertakan, karena kontroversi pemotongan poin yang rumit saat itu.


Peristiwa pertama terjadi pada 1992. Saat itu Mick Doohan unggul dua poin dari Wayne Rainey. Namun Doohan gagal meraih titel juara dunia, kalah dari Rainey dengan selisih empat poin dalam lomba terakhir di Kyalami.


Setelah itu adalah Rossi pada 2006. Pembalap Italia itu datang ke Valencia dengan keunggulan delapan poin dari Nicky Hayden. Namun Rossi terjatuh saat balapan, dan kalah dari Hayden dalam perebutan titel.


Pada Minggu nanti di lokasi yang sama, Valencia, Rossi datang dengan keunggulan hanya tujuh poin. Situasinya pun lebih buruk, karena dia harus menjalani hukuman memulai lomba dari belakang. Ditambah ancaman kembali dihalangi oleh Marquez, seperti di Sepang.


Berdasarkan statistik secara umum, ada 14 kasus perebutan titel di lomba terakhir dimenangkan pembalap yang punya keunggulan poin. Tapi dengan situasi yang mendera Rossi, butuh keajaiban baginya jadi yang ke-15.


Skenario yang lebih mendekati kenyataan, justru terulangnya kisah buruk pada 2006. Sebagai 'korban' sembilan tahun silam, insiden itu tentunya masih jelas dalam ingatan Rossi. Mimpi buruk yang menghiasi tidurnya hingga beberapa hari mendatang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya