Kevin Scwantz Akhirnya Bicara Soal Kontroversi Marquez-Rossi

Legenda MotoGP AS, Kevin Schwantz
Sumber :
  • www.crash.net

VIVA.co.id - Legenda MotoGP Kevin Scwantz mengatakan Valentino Rossi melakukan hal hebat di Valencia. Namun dia menyebut Rossi tetap akan kesulitan meraih titel juara dunia, walau tidak mendapat hukuman memulai lomba dari baris paling belakang.

Dikutip dari Motor Sport, Rabu, 11 November 2015, Scwantz yakin Rossi tidak memiliki kecepatan yang cukup di Valencia. Tidak dapat membuatnya bisa menandingi dua pembalap Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa, maupun Jorge Lorenzo.

"Rossi dalam masalah dengan seri terakhir. Bahkan jika dia tidak mendapat penalti, saya tidak berpikir dia memiliki kecepatan untuk menandingi tiga pembalap teratas," kata Scwantz, merujuk pada persaingan Rossi dan Nicky Hayden pada 2006 silam.

Menurutnya, Rossi hanya berjuang untuk mencapai kecepatan di Valencia. "Vale melakukan pekerjaan hebat untuk maju ke posisi empat dari baris paling belakang. Tapi saat itu dia sudah tertinggal 11 detik dari posisi ketiga," kata Scwantz.

Scwantz pun menyatakan keraguan pada tudingan Rossi, bahwa Marquez telah membantu Lorenzo meraih titel juara dunia pada tiga balapan terakhir. "Mari lihat GP Australia. Jelas balapan terakhir tahun ini. Fantastis."

"Rossi mengatakan Marquez berusaha menghalanginya. Baik, selalu ada kemungkinan. Tapi dia merujuk pada kecepatan Marquez di lap terakhir, dan saya tidak berpikir ada bukti untuk tuduhannya. Saya kira Marquez benar, dia harus melindungi bannya," ujar Scwantz.

Dia memberi contoh pengalamannya saat bersaing dengan Wayne Rainey, saat masih aktif sebagai pembalap. "Kami cukup sering mencatatkan waktu tercepat di lap terakhir. Itu adalah saat bobot menjadi ringan karena bahan bakar berkurang."

Rossi Tak Sabar Ambil Alih Puncak Klasemen dari Marquez

"Anda melindungi ban sepanjang balapan, di lap terakhir Anda tidak perlu melakukannya. Itu adalah putaran terakhir dan Anda bisa melesat, sehingga catatan waktu akan terlihat lebih cepat," ucapnya. Tapi Schwantz mengakui tidak 100 persen yakin tentang motif Marquez.

Terkait dengan masalah etika pembalap, Schwantz mengatakan dirinya tidak akan mengganggu para pembalap yang sedang memperebutkan titel. "Jika saya tidak dalam perebutan, maka saya mengendarai motor secara berbeda dalam melawan mereka di final."

"Hal terakhir yang saya ingin lakukan adalah menjadi faktor penentu hasil akhir kejuaraan dunia. Apakah itu yang dipikirkan Marquez dalam dua lomba terakhir (Sepang dan Valencia), saya tidak tahu pasti," kata Schwantz.

Menurut Schwantz, bagaimana Marquez bersikap agresif saat Pedrosa berusaha menyusulnya, memang mengundang tanda tanya. "Jika kita melihat Pedrosa, ya Anda dapat sedikit curiga pada Marquez," ujar Schwantz.

"Tapi mungkin itu karena Pedrosa tidak berada dalam pertarungan titel, sehingga Marquez merasa dia bisa mengambil risiko lebih besar. Apa yang kita tahu adalah Honda tidak punya keluhan tentang dua pembalap mereka," kata Schwantz. (ase)

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso

Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas

Ducati pelopor penggunaan winglet di MotoGP.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016