Kalah di Final, Tim Voli BNI Tetap Diapresiasi

Tim Voli Jakarta BNI Taplus
Sumber :
  • viva.co.id / Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Setelah berhasil menjadi tim terbaik pada Final Four Proliga 2016, Jakarta BNI Taplus harus menerima keunggulan Surabaya Samator pada Final Kompetisi Voli paling bergengsi di Indonesia. Hasil akhir tersebut merupakan usaha maksimal Jakarta BNI Taplus.

2 Laga Proliga Hari Ini Ditunda Akibat COVID-19

Gelar sebagai Tim Putra Terbaik Kedua pada Proliga 2016 ini merupakan hasil yang terbaik. Setidaknya, usaha para pemain dan pelatih terbukti baik jika melihat pencapaian ini.

“Kami sempat menjadi yang terbaik pada Final Four. Itu sudah menunjukkan bahwa upaya Pelatih Kepala Edwardo de Paulo dan Aji Maulana serta kawan-kawan memang sudah maksimal,” ujar Manajer Tim Jakarta BNI Taplus, usai acara penyerahan tropi Proliga 2016.   

Jakarta Pertamina Pertamax Sapu Bersih 3 Kemenangan di Proliga 2022

Pada Grand Final Proliga 2016 tersebut, Tim Jakarta BNI Taplus mampu menyulitkan Surabaya Samator, terlihat dari selisih poin yang tak terlalu jauh. Namun, kemunculan Jakarta BNI Taplus di babak Grand Final merupakan akumulasi peningkatan kualitas kerja sama tim di sepanjang kompetisi berlangsung.

“Dari tim yang terseok-seok berada di papan bawah klasemen di awal Kompetisi, kemudian berubah menjadi tim yang solid dan menempati papan atas klasemen pada Final Four,” kata Endang.

Proliga 2022, Ini Daftar Pemain Bhayangkara Samator dan Popsivo Polwan

Menjelang bergulirnya kompetisi voli terbesar di Indonesia ini, tim putra Jakarta BNI Taplus terus melakukan pembenahan. Salah satunya adalah dengan mengubah nama tim dari Jakarta BNI 46 menjadi Jakarta BNI Taplus.

Kemudian menghimpun awak tim pilihan, termasuk tetap memilih Joao Edwardo de Paulo sebagai Pelatih Kepala, sebelumnya pernah mendukung tim BNI sebagai pemain dan pelatih serta menjadikan tim Juara. Aji Maulana, setter Tim Nasional Indonesia juga tidak luput dari penyaringan BNI dan didaulat menjadi Kapten Tim.  

Tim Nasional Indonesia lainnya yang memperkuat Jakarta BNI Taplus adalah Sigit Ardian dan Dimas Saputra. “Hasil dari pertandingan dan seluruh perkembangan disepanjang kompetisi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim Jakarta BNI Taplus ke depan,” ujar Endang.

Meskipun BNI harus mengakui kekalahan terhadap Surabaya Samator, namun sejak Proliga diselenggarakan tahun 2002 hingga 2016, tim Voli BNI masih tercatat sebagai tim dengan jumlah kemenangan Juara Grand Final terbanyak dibandingkan tim lain.

Sejak 2002 hingga 2016, BNI telah merebut 5 kali Tropi Juara Terbaik Proliga, disusul oleh Surabaya Samator yang mencatat 4 kali kemenangan.

LAPORAN ANANG FAJAR IRAWAN

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya