- Ken Blaze-USA TODAY Sports
VIVA.co.id – Cleveland Cavaliers memaksa Golden State Warriors menjalani Game 7 Final NBA 2016 setelah berhasil menang 115-101 untuk memaksa kedudukan jadi 3-3 dalam sistem best-of-seven games.
Pada laga di QuickenLoans Arena, Kamis, 16 Juni 2016 atau Jumat WIB, Cavaliers tampil ngotot sejak menit pertama di depan publiknya sendiri. Cavaliers sempat unggul 24 poin pada kuarter 3, namun Warriors bangkit di penghujung babak dengan mencetak 10 poin dan memangkas ketinggalan jadi sembilan poin saja.
Tetapi, Cavaliers tetap tenang pada kuarter terakhir untuk menutup kemenangan di Game 6. LeBron James menjadi motor permainan Cavs dengan total 41 poin.
Pertahanan solid juga menjadi kunci kemenangan anak-anak Cleveland. Mereka kerap kali berhasil menghentikan ritme serangan Warriors. Sang lawan tak mampu mendekat lebih jauh dari tujuh poin sepanjang pertandingan.
Bahkan, andalan Warriors, Stephen Curry, mengamuk di akhir laga sehingga menerima ejection pertama sepanjang karirnya. Pencetak 30 poin itu tampak frustrasi dengan beberapa keputusan wasit.
Keberhasilan Cavaliers memaksa laga final ini ke Game 7 sebenarnya di luar prediksi. Setelah tertinggal 0-2 di dua game awal, banyak yang menilai Warriors bakal dengan mudah mempertahankan trofi juara NBA.
Tetapi, Cavaliers tampil menawan dengan merebut Game 4 diikuti dengan penampilan gemilang di Game 5. Kini, asa Cavs untuk merebut gelar juara NBA pertamanya kembali terbuka setelah menenangkan Game 6.
Cavs artinya menjadi tim ketiga yang bisa memaksa NBA Finals ke Game 7 usai tertinggal 1-3 lebih dulu. Sebelumnya ada New York Knicks pada 1951 dan Los Angeles Lakers pada 1966.
Tapi, belum pernah ada dalam sejarah NBA sebuah tim yang tertinggal 1-3 bisa menjadi juara di akhir musim. Bagaimana nasib Cavaliers? Nantikan saja laga Game 7 di markas Warriors, Minggu, 19 Juni 2016 atau Senin pagi WIB. (one)
