Hasil di Baku Bikin Sean Gelael Pede Hadapi GP2 Austria

Pembalap Indonesia, Muhammad Sean Gelael.
Sumber :
  • GP2

VIVA.co.id – Pembalap Pertamina Campos Racing, Muhammad Sean Gelael, merasa optimistis bisa mencatatkan prestasi bagus di GP2 seri Austria, 1 hingga 3 Juli 2016. Sean menganggap poin pertama yang diraihnya di seri Azerbaijan bisa mengangkat mentalnya.

Alami Nasib Sial, Sean Gelael Gagal Tampil di Sprint Race Catalunya

Sean memang mencatatkan prestasi cukup memuaskan di seri Azerbaijan. Mengaspal di Sirkuit Baku, Sabtu 18 Juni 2016, Sean berhasil meraih poin perdana usai finis di posisi ketujuh feature race.

Namun, Sean harus gigit jari di sprint race. Dia gagal finis karena mengalami kecelakaan.

Sirkuit Jerez Belum Beri Peruntungan Tim Pertamina Arden

"Banyak pelajaran yang diambil di Baku. Di sana persaingan sangat ketat. Banyak faktor yang menentukan hasil balapan di sana. Satu sisi, saya senang karena berhasil meraih poin pertama. Tapi, saya kecewa karena gagal finis di sprint race," kata Sean dalam  rilisnya kepada VIVA.co.id, Senin 20 Juni 2016.

"Itu jadi pelajaran berharga bagi saya. Dan, saatnya fokus ke balapan berikutnya," lanjut dia.

Sambangi Sirkuit Jerez, Sean Gelael Siap Jaga Tren Positif

Selain hasil di Azerbaijan, masih ada modal lain yang dikantongi Sean. Pembalap 19 tahun tersebut sudah sangat mengenal Sirkuit Red Bull Racing.

Dia mengetahui karakter sirkuit tersebut saat membalap di World Series 3.5 Renault dan Formula 3 Eropa. "Saya sudah paham dengan sirkuit ini. Namun, tetap ada tantangan karena pembalap lain juga mengenalnya. Mereka tahu racikan mobil seperti apa dan strategi bagaimana di balapan nanti," terang Sean.

Sementara itu, Direktur Teknik Pertamina Campos Racing, Philippe Gautheron, merasa kualitas pembalapnya kian meningkat. Peningkatan prestasi, disebutnya tak hanya dialami oleh Sean. Rekan Sean, Mitch Evans pun mengalami perkembangan yang bagus.

Kini, tim mekanik Pertamina Campos Racing, disebut Gautheron, hanya tinggal mengembangkan racikan mobil Sean dan Evans. "Kami terus bekerja agar bisa bersaing. Kami tak pernah berhenti mengevaluasi semua aspek," ujar Gautheron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya