Perebutan Tuan Rumah MotoGP Indonesia Memanas

Balapan MotoGP
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Wacana Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP ternyata memunculkan persaingan menarik. Sirkuit Internasional Sentul, yang menjadi calon sejak awal dan berupaya melakukan lobi ke Dorna selaku operator adu balap motor paling bergengsi di dunia, tak bisa bersantai.

Insiden Marc Marquez di MotoGP Portugal 2024, Federal Oil Buka Suara

Mereka mendapat saingan dari Palembang, Sumatera Selatan, yang juga ingin menjadi tuan rumah. Bahkan, Dorna sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang isinya menyambut baik keinginan Palembang menjadi tuan rumah MotoGP.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto menyebutkan kelebihan dari opsi yang ada. Menurutnya, ke depan semuanya tergantung dengan kesiapan masing-masing pihak saja.

Jorge Martin Wins the 2024 Portugese MotoGP

"Sentul kelebihannya punya pengalaman dan sudah memberi surat pernyataan kesanggupan merenovasi sirkuit dan membayar fee komitmen sendiri. Kalau Palembang mereka punya pengalaman menggelar kegiatan olahraga seperti SEA Games dan Asian Games," tutur Gatot.

Kemunculan persaingan Palembang dan Sentul dimulai dari surat Menpora Imam Nahrawi kepada Dorna akhir Juni 2016 lalu. Melalui Gatot, Menpora mengajukan dua opsi sirkuit. Jika bisa dimulai pada 2017, maka Sentul menjadi tuan rumah hingga 2019.

MotoGP Portugal 2024: Sang Juara Dunia Tabrakan dengan Marc Marquez, Jorge Matin Berjaya

Namun, apabila tidak bisa di 2017, opsi yang ada kemudian Palembang menjadi tuan rumah pada 2018 sampai musim 2020 mendatang. "Kami meminta ketegasan dari Dorna apa itu diizinkan," ucap Gatot.

Akan tetapi, upaya Sentul menjadi tuan rumah untuk MotoGP musim 2017 agak sulit. Sebab, surat dari Dorna menyatakan hingga saat ini mereka belum menerima master plan dari pengelola. Selain itu, sirkuit Sentul belum memiliki standar FIM homologation (standar sirkuit yang disetujui oleh FIM).

"Dorna belum memberikan persetujuan kepada Sentul dengan alasan belum menggunakan standar FIM Homologation. Mereka (Dorna) masih menunggu master plan dari Sentul," ungkap Gatot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya