Antisipasi Virus Zika, Tim Bulutangkis Bawa 'Amunisi' Khusus

Tim bulutangkis Indonesia untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Sumber :
  • instagram.com/tontowiahmad/

VIVA.co.id – Tim bulutangkis Indonesia untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016 terus memantapkan persiapan. Sejumlah program pun mulai diintensifkan jelang keberangkatan mereka ke Brasil, termasuk upaya untuk antisipasi wabah virus Zika.

Penonton Berpotensi Hadir di Indonesia Open dan Masters, Ini Kata PBSI

(Baca juga: Tatap Olimpiade, Tim Bulutangkis Jalani Karantina di Kudus)

Seperti yang telah diketahui, virus berbahaya tersebut adalah penyebab penyakit Zika ataupun demam Zika, yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit demam berdarah. Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi.

Terungkap, Alasan PBSI Tunjuk Fadia jadi Tandem Baru Apriyani

Demi menghindari dan meminimalisir risiko terinfeksi virus tersebut, berbagai upaya pun tengah diusahakan oleh jajaran ofisial Tim Merah Putih.

“Kami memang ingin mengurangi risiko atlet tergigit nyamuk dan menghindari virus Zika, karena ini sangat berbahaya,” ujar manajer tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Rexy Mainaky, di situs PBSI.

Duh, Indonesia Terpaksa Kurangi Wakilnya di German Open 2022

Untuk menghindari virus Zika, para atlet akan dibekali dengan lotion antinyamuk, semprotan antinyamuk, kertas tempelan antinyamuk, sampai kelambu juga diboyong ke Rio untuk dipakai selama atlet tidur di perkampungan atlet.

“Setidaknya ada empat upaya yang kami lakukan untuk mencegah virus Zika. Kami membawa lotion, spray, mosquitos patch sampai kelambu. Pokoknya kami usahakan semaksimal mungkin untuk melindungi atlet,” jelas Kabid Binpres PP PBSI ini.

“Protektif boleh, namun kami juga tidak mau terlalu paranoid. Yang paling penting, atlet harus menjaga kondisi dan daya tahan tubuh selama di Brasil,” ungkap Rexy yang dijumpai di sela karantina di Kudus, Jawa Tengah.

Isu virus Zika memang sempat menjadi perhatian khusus sejumlah negara peserta Olimpiade. Bahkan, kekhawatiran tersebut hingga membuat beberapa negara memutuskan untuk tidak mengirimkan atlet tertentu ke ajang multievent sejagat raya itu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya