- Crash.net
VIVA.co.id – Insiden menegangkan terjadi di sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) MotoGP Jerman, di sirkuit Sachsenring, Jerman, Jumat 15 Juni 2016. Lima pembalap, termasuk juara dunia 2015, Jorge Lorenzo, jatuh selama FP1 dan FP2.
Kelima pembalap tersebut jatuh di tempat yang sama, tikungan 11. Area ini memang sangat berbahaya bagi para pembalap dan sering disebut sebagai "Tikungan Air Terjun".
Konsentrasi sangat dibutuhkan para pembalap saat melewati tikungan ini. Sebab, mereka dituntut memacu motornya dengan kecepatan tertinggi.
Ban motor berpotensi mengalami selip saat melewati tikungan ini, sehingga mereka jatuh. Ancaman tersebut semakin kuat ketika suhu di sekitar sirkuit kurang dari 20 derajat celcius.
"Setiap melewati tikungan 11, kami ketakutan. Masalah tahun ini adalah temperaturnya yang terlalu rendah. Aspal berada di kondisi kurang dari 20 derajat celcius. Biasanya, ban MotoGP tak bisa bekerja dalam aspal yang ada di suhu tersebut," kata pembalap Movistar-Yamaha, Valentino Rossi, seperti dilansir Moto Matters.
Pembalap Aspar, Eugene Laverty, yang menjadi korban tikungan 11 pun angkat bicara. Laverty sepakat dengan Rossi.
Ban motornya sama sekali tak bekerja karena suhu yang terlalu dingin. Dia akhirnya kehilangan kendali atas motornya.
"Rem dan lainnya bekerja dengan baik. Tapi, mulai aneh ketika melewati tikungan 11. Semua terasa aneh, motor berbelok dengan tidak stabil, terus bergerak," ujar Laverty.
"Saya tak memperkirakannya. Kami perlu ban depan yang tepat karena ketika menambah kecepatan, pasti ban depan jadi tak stabil," lanjutnya.
Kemudian, Lorenzo juga mengalami hilang kendali ketika melewati tikungan 11. Beruntung, Lorenzo selamat dan tak mengalami cedera.
"Ban terasa licin. Kondisi saya baik-baik saja," ungkap Lorenzo.
Sirkuit Sachsenring menjadi salah satu yang terpendek di kalender MotoGP. Memiliki panjang 3,7 kilometer, balapan di sirkuit ini cuma 30 lap.
Uniknya, kebanyakan tikungan berada di kiri. "Perlu fisik yang kuat, karena berada di sisi kiri dalam waktu yang lama sangat sulit. Trek ini memang pendek," tutur Rossi.
(ren)
