Rafaela, Emas Pertama dan Kemenangan Kaum Miskin Brasil

Rafaela Silva, atlet Judo peraih emas pertama Brasil di Olimpiade 2016
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Empat tahun setelah didiskualifikasi dari Olimpiade 2012 di London, Rafaela Silva menjadi pahlawan bagi Brasil dengan memberikan medali emas pertama bagi negaranya, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. Dia meraih emas dari cabang judo kelas 57 kilogram, dengan mengalahkan lawannya hanya dalam 47 detik, Senin 8 Agustus lalu.

Dikutip dari Mashable, Selasa 9 Agustus, empat tahun silam banyak pesan rasis, juga ancaman ditujukan pada Rafaela lewat media sosial. Insiden tersebut dilihat banyak orang, telah memicu ketegangan rasial di Brasil, yang mendatangkan 4,9 juta orang budak kulit hitam selama empat abad hingga akhir 1800-an.

Kini, namanya menghiasi halaman depan media-media Brasil. Seantero negeri mengelukan dia, terutama kaum miskin Brasil yang melihatnya lebih dari sekadar kemenangan dalam olahraga. "Semua orang di sini (Brasil) tahu sejarah Rafaela," kata Eduardo Colli, seorang warga Brasil yang menyaksikan final Judo.

"Ini lebih dari sekadar medali, ini kemenangan bagi orang miskin. Memberi harapan bagi mereka," ucapnya. Rafaela lahir dan tumbuh besar pada salah satu pemukiman kumuh di Rio de Janeiro. Dia kemudian mempelajari Judo, setelah bertahun-tahun tidak dapat menempuh pendidikan formal karena kemiskinan.

Pelatih Rafaela sejak lama, Geraldo Bernardes, dalam wawancara dengan New York Times pada Januari silam, mengatakan Judo membutuhkan banyak pengorbanan. "Tapi, di komunitas miskin, mereka biasa untuk berkorban. Mereka melihat banyak kekerasan, banyak dari mereka tidak bisa makan."

Geraldo berusaha membela Rafaela dari kecaman publik Brasil dengan terpilihnya wanita 24 tahun itu untuk kembali mewakili Brasil di Olimpiade. "Saya dapat melihat saat dia masih sangat muda, dia agresif, dan karena dari mana dia berasal, dia menginginkan sesuatu yang lebih baik."

Di lengan kanan Rafaela terdapat sebuah tato, dengan lingkaran Olimpiade dan tulisan berbunyi: "Tuhan tahu, betapa besar saya menderita, dan apa yang sudah saya kerjakan untuk sampai di sini." Kini, dia sudah mendapatkan medali emas, untuk menunjukkan hasil dari semua pengorbanannya.

Bahkan, mereka yang melecehkan Rafaela empat tahun silam, hanya bisa berterima kasih padanya.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya
Fehaid Al-Deehani jadi atlet tanpa negara pertama peraih emas Olimpiade

Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade

Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016