Kesialan Menimpa Atlet Angkat Besi China di Olimpiade

Atlet angkat besi China, Li Yajun
Sumber :
  • REUTERS/Stoyan Nenov
VIVA.co.id
Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade
- Kesialan menimpa dua atlet angkat besi asal China ketika berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka adalah Li Yajun yang turun di kelas 53 kg putri, dan unggulan juara kategori 62 kg putra, Chen Lijun.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya

Untuk Li, medali emas yang sudah berada dalam genggaman mesti hilang dengan mudah hanya karena kendala kemampuan berbahasa Inggris kurang baik. Dia harus menerima keputusan juri yang mengeliminasinya karena dianggap melanggar peraturan.
Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya


Insiden tersebut terjadi ketika Li melakoni sesi clean and jerk. Meski dia sukses mengangkat beban seberat 123 kg, namun tak dianggap oleh juri. Alasannya, ketika itu juri belum menginstruksikannya untuk melakukan angkatan.


"Saya melihat juri memberi saya 2 lampu putih, dan 1 lampu merah. Itu berarti angkatan saya dianggap sukses. Tetapi saya tidak tahu, mengapa juri mengubah keputusannya," kata Li seperti dilansir kantor berita
Xinhua
.


Perempuan berusia 23 tahun tersebut sebenarnya sudah selangkah lagi menuju raihan medali emas. Sebab, di kesempatan snatch, dia berhasil menjadi yang terkuat dengan beban angkatan 101 kg.


Sedangkan pesaing terdekatnya, yang akhirnya menjadi perebut medali emas, yakni Hsu Shu-Cing asal Taiwan hanya mampu melakukan angkatan snatch seberat 92 kg. Li mengaku amat menyesal akan kejadian ini, sebab dia sudah bekerja ekstra keras selama masa persipan menuju Olimpiade Rio 2016.


"Dalam latihan saya dapat dengan mudah melakukan angkatan seberat 126 kg, tetapi saya tidak nyaman dengan angkatan tersebut. Saya tahu suporter dan keluarga saya merasa kecewa, tetapi saya akan coba di Olimpiade berikutnya," tegasnya.


Kesialan berbeda dialami oleh Chen. Jagoan angkat besi China gagal melanjutkan keikutsertaan dalam lomba 62 kg putra karena mengalami cedera pada kakinya.


Saat hendak mengangkat beban seberat 143 kg dia menemui kegagalan. Penyebabnya tak lain karena kesakitan pada bagian kakinya. Dia bahkan terlihat terhuyung ketika akan kembali ke ruang persiapan atlet.


Tak ingin kalah begitu saja, Chen sempat mencoba kesempatan kedua dengan beban angkatan sama. Akan tetapi, kegagalan kembali ditemui lifter berusia 23 tahun tersebut.


"Mereka (ofisial) mencoba melakukan pijatan pada kaki saya, tetapi itu benar-benar tak berguna. Ini benar-benar tidak pernah terjadi pada saya sebelumnya," ujar Chen seperti dilansir
USA Today
.


Chen merupakan andalan Negeri Tirai Bambu dalam memburu medali emas di Olimpiade Rio 2016. Dia adalah pemegang rekor angkatan dunia seberat 333 kg pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2015 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya