Gagal Raih Medali Olimpiade, Pelari Indonesia Tetap Bangga

Atlet lari Indonesia, Sudirman Hadi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan fasilitas wild card, pelari Indonesia, Sudirman Hadi, membuktikan diri tak sekadar numpang lewat. Masih berusia 20 tahun, Sudirman coba menjabar tantangan.

Sport Centre Sumut Target Rampung Juli 2024, Ini Pesan Menko PMK

Pria berusia 20 tahun itu finis di urutan kedua pada babak penyisihan, yang berlangsung Jumat 13 Agustus 2016, dengan catatan watuu 10,77 detik di nomor 100 meter putra. Sayangnya, pada babak selanjutnya dia hanya menjadi pelari tercepat ke-8.

“Alhamdulillah, ini jadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Pertama, saya lari di preliminary round melawan pelari dari berbagai negara dan pastinya saya sangat bangga. Sementara itu, alhamdulillah saya mencatat waktu lebih baik di babak pertama,” ujar Sudirman dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA.co.id.

4 Fakta Kelvin Kiptum Pemenang London Marathon Meninggal Dunia karena Kecelekaan

Pada babak pertama, Sudirman berlomba di heat 4 dan menghadapi lawan yang jauh lebih tangguh. Melakukan start dengan baik, Sudirman kali ini tercecer di barisan belakang.

Beberapa meter sebelum finis, dia disusul oleh pelari Bahama Jamial Rolle. Meski gagal melangkah lebih jauh, Sudirman mengaku bangga bisa mendapat kesempatan untuk mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016.

Profil Kelvin Kiptum, Pelari Marathon Pemegang Rekor Dunia yang Meninggal di Usia 24 Tahun

“Pasti sangat senang dan bangga karena tidak semua atlet bisa mendapat kesempatan untuk berlomba melawan pelari terbaik dari berbagai negara dan disaksikan ribuan mata di stadion,” kata pria asal Lombok tersebut.

Di sisi lain, pelatih Agustinus Ngamel mengaku belum puas dengan hasil yang dicapai anak asuhannya. Sebab, dia menilai Sudirman tampil dengan kondisi yang tak maksimal. “Saya berharap ke depan dia bisa tampil lebih baik,” ujarnya.

Agustinus meyakini Sudirman masih bisa terus berkembang, dan dia berharap PP PASI bisa memberikan dukungan, seperti program latihan ke luar negeri.

“Dan jangan tanggung-tanggung. Jika mau latihan ke luar negeri, harus memilih negara yang memiliki nama di nomor jarak pendek,” harapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya