Legenda Yakin Owi/Butet Raih Emas Olimpiade Rio 2016

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Sumber :
  • badmintonindonesia.org

VIVA.co.id – Pasangan ganda campuran Merah Putih, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan melakoni laga krusial di final Olimpiade Rio 2016 dengan menantang duet Malaysia, Chan Peng Soo/Goh Liu Ying, pada Rabu 17 Agustus 2016. Duel sengit ini pun menjadi harapan besar kontingen Indonesia merebut medali emas di ajang pesta olahraga terakbar kali ini.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Publik Tanah Air pun menyambut antusias lolosnya Owi/Butet ke laga final dari cabang bulutangkis di Olimpiade Rio ini. Dukungan dan ekspektasi tinggi itu juga diungkapkan oleh para mantan pilar ganda campuran nasional kepada pemilik gelar hattrick All England 2012-2014 itu.

Sosok legendaris Christian Hadinata bahkan tak ragu menyebut jika bermain dalam level terbaiknya, bukan mustahil medali emas dapat direngkuh Owi/Butet dari duo Negeri Jiran tersebut.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Pada prinsipnya Owi/Butet lebih diunggulkan. Konsentrasi, fokus dan tetap selalu mewaspadai kekuatan lawan akan jadi kunci utama menatap laga final ini," ujar Christian saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 16 Agustus 2016.

Pria yang akrab disapa Koh Chris ini juga menuturkan bahwa para pemain tidak boleh menganggap remeh lawan. Karena ambisi dan motivasi lawan pun tentunya tak kalah besarnya untuk mengalahkan mereka.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

"Nuansa dan suasana di ajang Olimpiade selalu menghadirkan dorongan semangat yang berbeda. Tapi, saya yakin, Richard Mainaky (pelatih ganda campuran) sudah punya konsep bermain yang tepat bagi Owi/Butet untuk mengembalikan tradisi emas Indonesia," ujar juara dunia ganda campuran 1979 bersama Imelda Wiguna ini.

Hal senada juga didengungkan oleh mantan pebulutangkis ganda campuran lainnya, Vita Marissa. Menurut Vita, Owi/Butet kini hanya perlu lebih tenang dan terus mewaspadai gaya permainan lawan dalam laga final tersebut.

"Peluang sebenarnya cukup besar melawan Malaysia, tapi mereka tak boleh lengah, sebab Olimpiade ini banyak hasil di luar prediksi. Mereka juga tak perlu terlalu merasa terbebani, karena kemampuan Owi/Butet tak perlu diragukan lagi," kata Vita, yang pernah berduet dengan Butet di nomor ganda putri pada Olimpiade Beijing 2008 ini.

"Secara persiapan sudah matang, dan lawannya ini juga tidak terlalu istimewa jika dibanding duet dari China. Jelas ini harus jadi pembuktian puncak dari Owi/Butet bahwa mereka pun yang terbaik di dunia," tutup Vita. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya