Target Jangka Panjang Kontingen PON DKI

Ketua KONI DKI, Raja Sapta Ervian
Sumber :
  • Dok. KONI DKI

VIVA.co.id – Kontingen atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta memiliki misi khusus. Mereka tak sekedar ingin menjadi juara umum di PON XIX Jawa Barat nanti, tetapi juga memikirkan ajang yang lebih prestisius.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Dengan keseriusan dalam melakukan persiapan jelang PON XIX, para atlet DKI diharap bisa melangkah ke Asian Games Jakarta-Palembang 2018 mendatang. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian.

Pembinaan atlet yang selama ini dilakukan berorientasi kepada ajang olahraga internasional. Karena itulah, proses perekrutan atlet yang akan berlaga di PON XIX menerapkan standar internasional pula.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Tujuan akhir kami bukan pada PON 2016 Jabar, tapi itu menjadi ajang pembuktian bagi atlet untuk berkompetisi di dalam negeri. Semangat seperti itulah yang perlu dibangun, bukan fanatisme daerah yang justru dikedepankan," kata pria yang akrab disapa Eyi tersebut, Kamis 8 September 2016.

Diakui oleh Eyi, ada instruksi dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama agar tetap melakukan pembinaan selepas PON XIX digelar. Fokusnya nanti ialah dengan mengirim atlet untuk berlatih di luar negeri.

Harapan Sasana Wushu Rajawali Sakti di Tahun 2023

Instruksi tersebut menjadi terusan dari kebijakan KONI DKI dalam melakukan persiapan sebelum PON XIX digelar. Di mana mereka mengirimkan atlet dari 16 cabang olahraga ke luar negeri, serta mendatangkan pelatih asing untuk 22 cabang olahraga.

Melangkah menuju PON XIX yang berlangsung 17 hingga 29 September 2016 nanti, Kontingen DKI sedikit mengalami kendala non-teknis. Sebab, diakui oleh Eyi, ada beberapa peraturan dalam cabang olahraga unggulan DKI yang diubah oleh panitia.

"Dalam dinamikanya banyak aturan yang berubah-ubah. Misalnya saja di cabor renang, tiba-tiba ada pembatasan umur, padahal sebelumnya tidak dibahas. Kemudian di ajang bridge, jadwalnya banyak yang dibenturkan, sehingga atlet tidak bisa bertanding di dua nomor. Tapi kami tetap berupaya maksimal memenuhi target awal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya