13 Ribu Atlet PON 2016 Dapat Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Jelang PON Jabar XIX 2016
Sumber :
  • Antara/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Sebanyak 13 ribu lebih atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV 2016, mendapat asuransi jiwa dan kesehatan.

Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan Positif COVID-19

Asuransi jiwa dan kesehatan itu dikukuhkan BNI Life dengan Ketua Unit III PB PON XIX dan Peparnas XV 2016 Muhamad Solihin yang disaksikan langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Aula Barat Gedung Sate, Jumat malam 9 September 2016.

Direktur Utama BNI Life, Budi Tampubolon menjelaskan, asuransi khususnya bagi atlet dalam kompetisi gengsi tingkat Nasional, sangat penting. Bahkan, dalam sekali pembiayaan, persatu atlet bisa mendapatkan asuransi ratusan juta jika mengalami cedera yang berakibat fatal dan diharuskan mendapat penanganan serius rumah sakit.

Eks Gubernur Aher Kasih Izin Lahan PTPN untuk Markas FPI, Cek Faktanya

"Misalnya, cedera di lapangan, kami tanggung. Balap sepeda, itu risikonya tinggi. Bedah kompleks saja itu bisa Rp500 juta bahkan beratus - ratus juta," ujar Budi.

Meski demikian, pihaknya tak khawatir dengan antisipasi tersebut. Asuransi jiwa dan kesehatan ini mulai berlaku per tanggal 10 September sampai dengan 12 Oktober 2016.

Gelar Rapat Virtual, PORDASI Berharap Olahraga Berkuda Masuk PON 2024

"Kami tak khawatir berapa biaya yang timbul kalau sampai atlet, pelatih, ofisial atau panitia yang dapat musibah saat pelaksanaan PON dan Peparnas, kami sanggup," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menambahkan, proteksi jaminan bagi para atlet dalam PON 2016, semakin lengkap. Tidak hanya BNI Life, namun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan pun ikut melindungi.

Khusus bagi Peparnas, menurutnya, tidak boleh ada diskriminasi meski atlet yang bertarung di dalamnya memiliki berkebutuhan khusus. penyelenggaraan secara profesional sama halnya pada PON 2016, tetap berlaku.

"Kami memandang tidak boleh ada diskriminasi, pemisahan. Di Peparnas yang atletnya difable, memang secara fisik ada kekurangan, namun secara batin tidak ada kekurangan," tegas Gubernur yang akrab disapa Aher itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya