- Antara/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016, Jawa Barat, akan dimulai pada 17 September 2016. Namun, ada gelombang protes yang muncul jelang hajatan olahraga terbesar se-Indonesia tersebut.
Presidium Pemuda Indonesia menyatakan perhelatan PON 2016 harus ditinjau ulang. Sebab, ada beberapa aturan yang tak sesuai dengan asas pembinaan.
Ketua Pembina PPI, Rudy Darmawanto, menyatakan seharusnya cabang olahraga yang dipertandingkan sesuai dengan di SEA Games, Asian Games, serta Olimpiade. Rudy pun berharap ada peninjauan ulang terkait perangkat pertandingan yang ditugaskan.
Dia berharap seluruh perangkat pertandingan bisa bertindak adil dan tak memihak kepada tuan rumah.
"PON 2016 harus dijauhkan dari tata cara menghalalkan segala upaya agar tuan rumah menjadi juara umum," kata Rudy saat ditemui di kantor Kemenpora, Selasa 13 September 2016.
Tak cuma soal pengelolaan di teknis pertandingan. PPI juga mempertanyakan cara PB PON dalam mengelola anggaran untuk menggelar PON.
Mereka pun berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi bisa mengawasi penggunaan anggaran di PON.
"Memang, belum ada indikasi penyalahgunaan anggaran. Berkaca dari kasus sebelumnya yang menyeret beberapa kepala daerah, sudah sebaiknya KPK ikut mengawasi," ujar Rudy.