Alasan Penyulut Api PON XIX Masih Berumur 12 Tahun

Penyerahan api PON kepada Kadispora Bandung, Dody Ridwansyah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus

VIVA.co.id - Atlet cabang olahraga Karate, Lala Diah Pitaloka akan berperan dalam pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX. Di mana, acara akan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu 17 September 2016.

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

Gadis belia tersebut dipercaya menjadi penyulut Api pada acara pembukaan yang bakal disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, serta Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan tamu kenegaraan lainnya.

Lala yang meraih juara Internasional karate di Jerman pada 2015 itu, menyulut api pon yang diboyong sejumlah atlet legenda Ade Rai, Susi Susanti, Liliyana Natsir, dan Tontowi Ahmad.

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

"Penyulut obor itu adalah Lala yang dibawa dari tujuh orang legenda pada atlet 12 tahun. Lala ini karateka juara dunia yang masih sangat muda," ujar Kepala Bidang Upacara PON XIX Jawa Barat, Nunung Sobari di Bandung.

Ada alasan di balik terpilihnya Lala sebagai penyulut api PON. Yakni, sebagai bentuk simbol adanya estafet regenerasi atlet untuk memajukan kiprah olahraga baik tingkat Nasional maupun Internasional.

Alasan Kenapa Bonus Atlet Disabilitas PON 2016 Dipotong

"Itu simbol sebuah estafet generasi menitipkan prestasi untuk lebih bagus lagi di kedepannya," ujarnya.

Untuk acara pembukaan, gelaran akan diawali dengan penampilan perkusi, parade atlet legenda dan seluruh kontingen dari 34 Provinsi, laporan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan selaku Ketua Pengurus Besar PB PON XIX.

Kemudian, pengibaran bendera PON, pembacaan janji atlet dan janji wasit, pertunjukan Gurilaps yang diakhiri dengan sambutan Presiden dan penekanan tombol sebagai simbol dimulainya PON Jabar.

"Presiden intinya membuka acara dan memberikan kata - kata peresmian, dan gubernur (Ahmad Heryawan) juga akan pidato memberikan laporan penyelenggaraan," ujar Sobari.

Lala Diah Pitaloka, merupakan karateka belia asal Kabupaten Majalengka yang duduk di kelas VI SD. Kiprahnya, merupakan karateka cilik yang sukses meraih juara Internasional karate usia 10 - 12 tahun, dengan kategori perorangan pada kejuaraan Internasional Banzai Cup Open Karate Championship di Jerman 2015.

Kejuaraan karate internasional Banzai Cup Open Karate Championship, merupakan turnamen reguler yang diselenggarakan oleh World Karate Federation (WKF-Sportdata). Pada turnamen itu ada 1.500 peserta dari 33 negara yang diikuti usia 12-17 tahun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya