Jabar Dapat Wild Card di Pacuan Kuda, DKI Jakarta Protes

Cabang Berkuda di PON 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc/16.

VIVA.co.id – Manajer kontingen Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata, mengajukan protes kepada panitia pelaksana pertandingan pacuan kuda Pekan Olahraga Nasional XIX/2016, Jawa Barat. Dia memprotes drawing final pacuan kuda di Legok Jawa, Pangandaran, Jawa Barat, Jumat, 16 September 2016.

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

Menurut Alex, panitia tidak fair karena memasukkan dua ekor kuda dengan keistimewaan wild card bagi kontingen tuan rumah Jawa Barat di lima lomba pacu.

"Kuda-kuda yang mendapatkan wild card tidak perlu mengikuti babak penyisihan pada Kamis, 15 September 2016. Hal ini mencederai semangat sportivitas dan fair play," ujar Alex dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.

Alasan Kenapa Bonus Atlet Disabilitas PON 2016 Dipotong

Alex menambahkan, dia tidak pernah menemui aturan di berbagai multievent pacuan kuda, bahwa pantia memberikan keistimewaan wild card bagi tuan rumah. "Hari gini kepingin menang dengan curang," jelas Alex.

Pria pemilik lebih dari 10 ekor kuda pacu itu menjelaskan, seharusnya panitia pelaksana PON  tidak memasukkan kuda-kuda kontingen Jawa Barat yang tidak mengikuti babak penyisihan pada 15 September 2016.

Permen Baru Tutup Celah Atlet Berlabel Timnas Main di PON

Sebab, sejak awal pemberian wild card bagi tuan Jawa Barat selalu diprotes oleh Pengurus Provinsi Pordasi DKI Jakarta dan didukung oleh pengurus provinsi lainnya. "Protes Pordasi DKI Jakarta ini agar supaya dijadikan acuan oleh panitia pelaksana untuk menggelar pacuan kuda secara fair play," tutur Alex.

PRSI DIY

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

Meraih prestasi menjadi tantangan pengurus baru PRSI DIY

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2017