Dinilai Intimidatif, Suporter Tuan Rumah PON Kena Kritik

Suasana PON XIX Jawa Barat 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian menyayangkan sikap intimidatif suporter tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Hal itu nampak jelas ketika DKI bertemu dengan Jabar di final polo air di Kompleks Si Jalak Harupat, Selasa 20 September 2016.

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

Pada pertandingan itu, DKI berhasil keluar sebagai juara. Mereka melibas tim Jabar dengan skor 14-9. Namun, selama pertandingan bergulir, suporter tuan rumah menyanyikan yel-yel bernada ancaman.

Terkait hal itu, pria akrab yang disapa Eyi tersebut berharap pihak panitia penyelenggara sebagai tuan rumah mau mengevaluasi semuanya. Sebab, PON merupakan ajang membina atlet, bukan sekedar menjadi juara umum.

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

"Sekali lagi kami minta supaya saudara-saudara kita yang bertindak sebagai suporter harus diedukasi jangan sampai ada kata-kata yang bersifat cacian, makian mengancam," kata Eyi kepada wartawan.

"Ini bukan orang lagi bunuh-bunuhan sampai yel-yelnya DKI dibunuh saja. Sekarang kami mengimbau, supaya marilah kita pembina olahraga, kami di DKI, Jabar, dan Jatim kita bina suporter supaya bisa jadi suporter yg menghargai tamu yang datang ke kotanya," lanjutnya.

Alasan Kenapa Bonus Atlet Disabilitas PON 2016 Dipotong

Sehari sebelum pertandingan final digelar, atlet DKI terlibat bentrok dengan suporter tuan rumah yang memakai seragam TNI. Dalam tayangan video yang beredar, oknum TNI tersebut melakukan pemukulan terhadap salah satu atlet tim Ibu Kota.

Eyi menegaskan pihaknya takkan tinggal diam terkait hal ini. Dia pun mengutus Tim Advokasi kontingen DKI untuk segera menggunakan jalur hukum guna mengusut tuntas hal ini.

"Sampai saat ini Tim Advokasi kami masih menginventarisir seluruh bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi. Hanya sempat pending karena enam korban itu tadi main di final, tidak mungkin BAP, karena mengganggu mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya