Buntut Kericuhan di Sanda Wushu, Atlet Sumut Menangis

Atlet wushu, Rosalina Simanjuntak
Sumber :
  • Raden Riki Ilham Rafles Karami/VIVA.co.id

VIVA.co.id –  Kericuhan terjadi saat pertandingan final sanda wushu nomor 52 kg putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 antara wakil Sumatera Utara, Rosalina Simanjuntak dan Selviah Pratiwi dari Jawa Barat. Buntutnya, Rosalina dibuat menangis.

Bukan tanpa alasan. Sebab, jika mengikuti hasil penilaian juri di lapangan, dia dinyatakan menang. Namun, tim tuan rumah memprotes keputusan tersebut. Akibatnya, kericuhan sempat terjadi. Dan pertandingan dihentikan sementara. Puluhan aparat dari Brimob bersenjata lengkap pun disiagakan di tepi arena pertandingan.

Atlet Polo Air DKI di PON 2016 Jadi Korban Pemukulan

Edwin Sanjaya selaku Ketua Panitia Pelaksana cabang olahraga PON 2016 mengatakan hasil penilaian juri telah dibatalkan oleh Dewan Hakim yang ada di lapangan. Kemenangan pun dialihkan kepada Selviah.

"Setelah ada hasil sidang evaluasi dan penilaian dari Dewan Hakim yang ada di sini, diputuskan Selvy, atlet Jabar, sebagai pemenang," ujarnya.

Menanggapi keputusan tersebut, manajer tim wushu Sumut, Darsen Song mengaku pihaknya sudah menyampaikan protes kepada Dewan Hakim PB PON. Dia tak terima kemenangan Rosalina dicuri dengan cara seperti itu.

"Masih belum ada keputusan dari panitia, kita tetap menunggu. Kami sudah mengajukan protes dan katanya sedang dalam tahap pengkajian, dan akan kami teruskan ke Dewan Hakim PB PON," tuturnya.

Karena permasalahan masih berlanjut. Proses penyerahan medali di kelas 52 kg putri tak bisa dilakukan. Hal itu membuat Rosalina merasa terpukul, bahkan sampai saat bersalaman dengan Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi.

Edwin selaku Ketua Panitia Pelaksana tak lepas dari kritik. Dia terlihat menjadi salah satu pemicu kericuhan terjadi. Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum PB WI Provinsi Jawa Barat, itu bahkan naik ke atas matras pertandingan.

"Saya sangat menyayangkan tindakan Edwin Sanjaya yang mengajak duel wasit/hakim dan memprovokasi penonton sehingga menyebabkan terjadinya kericuhan. Sebagai pengurus WI seharusnya Edwin memberikan contoh yang baik," kata Wakil Ketua Umum I PB WI, Hei Sen Gauw.

Logo PON XIX Jawa Barat 2016

Wartawannya Diancam, Tribun Jabar Lapor Polisi

Zezen diancam dan diintimidasi gara-gara memberitakan soal dana PON.

img_title
VIVA.co.id
21 September 2016