Renang Indah Tambah Daftar Kontroversi di PON 2016

Cabang renang indah di PON 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru/Spt/16

VIVA.co.id – Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 tak pernah bisa lepas dari beragam kontroversi. Aksi boikot peserta selalu terjadi dalam enam hari penyelenggaraan. Awal masalahnya pun selalu sama, yakni ketetapan panitia pelaksana yang dinilai sewenang-wenang.

Edisi Ketiga, Indonesia Open Aquatic Championship Bidik Bakat Terbaik

Kamis, 22 September 2016, giliran cabang olahraga renang indah yang memunculkan kontroversi. Kontingen DKI Jakarta memilih mundur dari berbagai nomor yang dipertandingkan.

Mereka menolak keputusan panpel yang baru sekarang menerapkan sistem pembatasan umur maksimal 26 tahun. Sebab, atlet andalan mereka, Adela Amanda Nirmala yang saat ini berusia 27 tahun tidak bisa diturunkan karena aturan tersebut.

Catatan Prestasi Atlet Renang Indonesia di SEA Games 2019

"Ini adalah kesalahan dari Komisi Teknik. Di seluruh peraturan dunia tidak ada pembatasan usia. Mengapa atlet yang jadi korban," ujar  pelatih renang indah DKI, Sabihisma Arsyi kepada wartawan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Kamis, 22 September 2016.

Tak bisa tampil di PON 2016 karena peraturan sepihak panpel membuat Adelia kecewa. Dia mengaku tidak paham dengan yang terjadi saat ini, sebab selama ini dia sudah melakukan persiapan matang.

PRSI Gelar FINA Klinik untuk Pelatih Renang dan Loncat Indah

"Jujur saya sebagai atlet kurang paham dengan hal-hal yang terjadi sekarang ini. Kami semua sudah berjuang untuk hal ini (tampil di PON)," ujarnya.

Manajer renang indah DKI, Ruddy Salahudin Ramto bahkan mengeluarkan pernyataan keras. Dia menuding ada permainan di balik kontroversi ini. Dia menegaskan akan membawa kasus ini hingga ke tingkat Federasi Olahraga Akuatik Internasional (FINA)

"Jadi ini memang ada permainan kalau saya lihat, THB itu memang sengaja, dengan alasan sudah dicetak, kami sudah bilang bahwa itu tidak sesuai," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya