Pebiliar 17 Tahun Pupuskan Harapan Tuan Rumah PON 2016

Pebiliar Kalimantan Barat, Silviana
Sumber :
  • Raden Riki Ilham Rafles Karami/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Cabang olahraga biliar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat berlangsung seru. Akan tetapi, dalam dua hari terakhir, tuan rumah dipaksa gigit jari oleh pebiliar asal Kalimantan Barat.

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

Pada final 10 ball tunggal putri yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, Minggu, 25 September 2016, andalan tuan rumah Amanda Rahayu dipaksa menyerah oleh wakil Kalbar, Silviana dengan skor 5-7.

"Ini PON kedua, yang pertama itu di Riau, masih berasa takut banget sama mereka (pebiliar senior), tapi di sini dengan persiapan yang baik, jadi mau tidak mau harus main fight," kata Silviana kepada wartawan usai pertandingan.

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

Bagi Amanda, ini menjadi kekalahan keduanya dari Silviana di partai final. Ketika turun di ganda campuran berpasangan dengan Zulfikri, dia dikalahkan dari pebiliar berusia 17 tahun tersebut yang berpasangan dengan Rico Herman.

Masih berusia muda, Silviana sukses mencuri perhatian di PON 2016 ini. Raihan dua medali emas seolah membuktikan dia pantas untuk dipanggil masuk ke dalam pelatnas. Perjalanannya di tunggal putri tidak mudah.

Alasan Kenapa Bonus Atlet Disabilitas PON 2016 Dipotong

Di babak kedua, dia mesti berhadapan dengan wakil DKI Jakarta yang juga anggota Timnas biliar Indonesia, Angeline Magdalena Ticoalu. Silviana berhasil menang dengan skor 7-5 atas seniornya tersebut.

"Pas lihat skema sempat berpikir, waduh ketemu Angel lagi, karena sudah tiga pertemuan lawan dia selalu kalah. Dan yang sekarang saya sudah mempelajari permainannya dan akhirnya bisa menang, rasanya luar biasa," ungkapnya.

Kegemilangan Silviana memberi pukulan telak bagi tuan rumah. Setiap berlaga melawan wakil Jabar, dia harus menghadapi pula tekanan yang diberikan kepada penonton yang hadir. Namun, rupanya itu tak jadi masalah baginya.

"Malahan menurut saya itu jadi dorongan. Saya tidak pusing karena mereka, semakin mereka teriak saya semakin senang. Mereka ledekin saya, ya saya ledekin balik," ucapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya