Atlet Hoki Korban Pemukulan Ternyata Seorang Guru

Atlet hoki DKI Jakarta, Dadan Mochammad Ramdhani terbaring di rumah sakit
Sumber :
  • Dok. KONI DKI Jakarta

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meninjau langsung atlet hoki asal DKI Jakarta, Dadan Mochammad Ramdhani yang dirawat di salah satu Rumah Sakit di Bandung. Dadan menjadi korban pemukulan di PON XIX Bandung, Jawa Barat oleh atlet hoki asal Papua Barat.

Sejarah Baru Olahraga Hoki Indonesia

Dadan merupakan salah satu atlet DKI yang menjadi korban dalam laga tersebut. Selain Dadan, atlet lain yang menjadi korban adalah Bara Ibnu Audah.

(Baca juga: Korban Ricuh Pertandingan Hoki PON 2016 Dipastikan Dua Orang)

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

"Dia sampaikan bahwa ketika dia dipukul, tidak ada bola dan tidak ada perebutan bola. Ini memang sengaja dipukul dari belakang. Maka langsung jatuh pingsan oleh atlet sodara kita dari Papua Barat," kata Djarot di sela kunjungannya di Bandung, Jawa Barat, Selasa 27 September 2016.

Meskipun begitu, Djarot mengatakan kondisi Dadan yang juga seorang guru di SMP Negeri 20 Jakarta itu, telah mulai membaik.

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

"Beliau itu guru ternyata. Dalam waktu dekat kalau sudah bagus (kesehatan pulih) dan diperbolehkan pulang, dia istirahat dulu di hotel, dikasih motivasi. Baru setelah itu kita akan jemput pulang ke Jakarta," tambahnya.

Djarot pun berharap kejadian ini menjadi masukan bagi induk organisasi olahraga hoki, agar atlet pelaku pemukulan tidak hanya sekedar dikartu merah, tapi juga dipecat.

"Hemat saya, seharusnya dia sudah didiskualifikasi sebagai atlet. Sehingga betul-betul kita didik atlet kita yang fair play," kata dia.

Dadan Mochammad Ramdhani mengalami cedera robek di bagian otot kepala belakang saat turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Cedera tersebut didapat Dadan karena dipukul dari belakang menggunakan stik oleh pemain dari tim Papua Barat.

Akibat kejadian tersebut, Dadan harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat 10 jahitan di kepalanya. Pelatih hoki DKI, Ahriandi Gusmana menuturkan kronologis kejadian.

Dia mengatakan saat itu anak asuhnya sedang unggul 1-0, kemudian ada pemainnya yang dipukul pada bagian perut. Melihat temannya kesakitan, Dadan mencoba memberi bantuan.

Namun, dia justru menjadi korban berikutnya. "Ketika pertandingan berjalan, tiba-tiba pemain belakang kami, Budi Romansyah dipukul pakai stik di bagian perut. Melihat rekannya kesakitan, Dadan yang hendak menghampiri Bayu langsung kena pukul oleh orang yang sama di bagian kepala," jelas pria yang akrab disapa Acel itu.

Pertandingan pun sempat dihentikan sementara karena kejadian itu. Dadan tadinya dinyatakan oleh RSUD Soreang tidak mengalami cedera berat. Namun, setiba di hotel dia mengalami gejala lanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya