Ofisial Tim Gulat Kalsel di PON 2016 Mengamuk

Ricuh di arena pertandingan gulat PON 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id - Pertandingan gulat di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat kembali ricuh, Selasa 27 September 2016.  Kali ini ofisial timKalimantan Selatan (Kalsel) yang mengamuk dengan memprotes keputusan juri di lapangan.

Bukan Pegulat atau Petinju, Ini Definisi Orang Terkuat Menurut Rasulullah

Pertandingan antara wakil Kalsel, Setya A, melawan Vanto dari Kalimantan Timur berlangsung seru. Kedua pegulat saling adu banting guna mendapatkan poin. Akan tetapi, di akhir pertandingan, Vanto menang poin 17-9.

Awalnya, tim Kalsel mengajukan challenge kepada juri karena permintaan Setya yang merasa ada gerakan terlarang dari sang lawan. Setelah melihat tayangan ulang di video, dinyatakan jika challenge tersebut tidak tepat.

Miris, Pegulat Wanita WWE Ini Dipaksa Live Seks di Atas Ring Demi Cuan

Setya sudah menerima kekalahannya dan bersalaman dengan Vanto serta wasit. Namun, dari belakang arena tiba-tiba muncul  salah satu pelatih Kalsel asal Rumania, Puscasu Lonel, yang mendesak keputusan juri tersebut diprotes.

Upaya Puscasu masuk ke arena sempat dicegah oleh aparat keamanan dari TNI. Sekitar 30 detik dia coba menerobos hingga akhirnya ofisial Kalsel lainnya tersulut.

5 Fakta Bra and Panties Match, Bikin Pegulat Wanita Nyaris Bugil di Ring

Akhirnya gesekan pun berlanjut hingga ke atas arena. Kini polisi coba memberi bantuan, namun justru memperpanjang masalah. Para pendukung Kalsel yang berada di tribun turun ke bawah dan merangsek ke arena.

Mereka tak terima karena rekannya yang melakukan protes terlihat kena pukul oleh aparat kepolisian. Kericuhan akhirnya bisa diredakan selang 3 menit kemudian dan mereka yang mengamuk digiring ke ruang ganti.

Wilbertus Sitohang selaku Technical Delegate (TD) memberi peringatan kembali kepada para manajer dan jajaran pelatih. Dikatakannya, pagi hari tadi sebelum pertandingan para perwakilan kontingen sudah menandatangani kesepakatan untuk tidak berbuat onar.

"Para pelatih dan manajer tolonglah, kita sudah sepakat dan tandatangan kesepakatan. Ini kenapa masih ada pihak di luar atlet yang berulah," kata Wilbertus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya