Bangka Belitung Raih Emas Peparnas Lewat Cabang Atletik

Atlet tunarungu Bangka Belitung, Azwar Saputra.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman (16 Oktober 2016)

VIVA.co.id – Atlet Cabang Olahraga Atletik nomor lari 5 ribu meter putra asal kontingen Bangka Belitung Azwar Saputra (19) meraih medali emas untuk pertama kalinya dengan keterbatasan tunarungu wicara .

Adul, Bocah Difabel yang Merangkak ke Sekolah Akhirnya Bertemu Jokowi

Debut pertamanya di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 di Jawa Barat ini, menorehkan catatan waktu 17,25 detik di bawah rekornya yaitu 16,39 detik. dan menyisihkan pesaingnya dari Jawa Barat.

Saat ditanya tanggapan atas raihannya, Azwar tampak bingung mengutarakan meski didampingi penerjemah. Tak banyak kata, Azwar langsung mengangkat lengan kanannya yang menandakan kegembiraan yang tidak tergantikan.

Kisah Laninka, Penyandang Difabel Yang Jadi YouTuber Make Up

Lebih lanjut saat ditanya, apa rahasianya dan motivasi kuat ikut bertanding, Azwar memberikan gerakan singkat kepada penerjemahnya. "Satu tahun berlatih, orangtua yang mendorong," singkat Azwar melalui penerjemahnya di Hotel Ibis Kota Bandung Jawa Barat, Minggu, 16 Oktober 2016.

Sementara itu, pelatih Azwar, Ahmad Naji menjelaskan, menguatkan motivasi anak yang tinggal di jalan Tuatunu Perumahan Raskin Pangkal Pinang Bangka Belitung ini, tidak mudah. Satu tahun latihan untuk Peparnas terganjal dengan komunikasi dua arah.

Inspirasi dari Atlet Berkuda Paralimpiade

"Memang komunikasinya itu sangat sulit. Tapi dengan hati dan kasih sayang. Ada keikhlasan dengan Azwar, akhirnya kami bisa berkomunikasi, antara Azwar dengan saya dapat mengerti walaupun ada kendala," ujar Ahmad.

Ahmad menuturkan, direkrutnya Azwar menjadi atlet Peparnas tidak terjadi dengan begitu saja. Ahmad bertemu dengan Azwar beberapa tahun sebelumnya yang tidak sengaja melihat sedang berlatih di jalan raya.

Bahkan, menurut Ahmad, Azwar pada saat itu belum berstatus sebagai pelajar. "Sedang latihan sendiri di jalan raya, saya ajak latihan, Azwar mau. Saya tanya, sekolah enggak? Enggak sekolah sama sekali. Latihan ikut dengan saya ditambah bantuan teman - teman untuk sekolah, dia mau," tuturnya.

Ahmad mengatakan, selama latihan, Azwar digodok dengan disiplin dengan fase latihan setiap hari dalam satu pekan. Sama dengan anak seumuran lainnya, keluhan emosional dan fisik kerap diterima Ahmad.

"Bahkan untuk Peparnas ini tidak ada persiapan, hanya latihan rutin - rutin itu aja. Kita kendala di dana dan hampir enggak berangkat," ujarnya.

Namun, dengan adanya bantuan Pemerintah dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Provinsi Bangka Belitung, Azwar dapat ikut unjuk gigi di laga gengsi tahunan ini.

"Saya bantu secara pribadi bagaimana agar bisa berangkat, alhamdulilah juga berterima kasih kepada Pemerintah, Koni berkat mereka kami bisa berangkat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya