Renovasi Arena Equestrian Asian Games 2018 Alami Hambatan

Cabang olahraga Equestrian
Sumber :
  • EFI

VIVA.co.id – Proyek renovasi arena equestrian di Pulomas, Jakarta Timur, mengalami hambatan. Pihak pengelola pun sudah mulai gerah dengan hambatan tersebut dan berniat menuntut beberapa pihak ke ranah hukum. Diketahui, di arena equestrian Pulomas, masih terdapat beberapa kuda yang dimiliki oleh Pordasi DKI Jakarta dan pihak luar.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sebenarnya, pihak pengembang, PT Pulomas Jaya, sempat meminta agar Pordasi segera memindahkan kuda-kuda tersebut. Namun, Pordasi DKI sempat meminta perpanjangan waktu kepada pihak pengembang terkait pemindahan kuda-kuda milik mereka. Alasannya terkait dengan persiapan Pordasi DKI dalam menghadapi PON 2016, Jawa Barat.

Pihak pengembang setuju. Mereka memberikan waktu hingga 30 September 2016 agar kudanya bisa dipindahkan. Hingga sekarang, kuda-kuda tersebut nyatanya masih ada di arena equestrian Pulomas. Direktur Utama Pulomas Jaya, Landy Rezaldi, menyatakan situasi tersebut bisa menghambat proyek renovasi arena equestrian untuk Asian Games 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Landy pun mulai gerah. Dia telah mengambil langkah hukum demi menyelesaikan masalah ini. "Ada pihak-pihak yang terkesan menghambat proses pembangunan. Kami tak tahu apa, katanya ada Munas atau apa lah itu," kata Landy.

"Bukannya menantang, kami akan proses masalah ini ke ranah hukum. Sebab, tanggung jawabnya ke negara dan rakyat," lanjutnya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Inisiatif Landy didukung oleh Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI), Erick Thohir. Renovasi arena equestrian, disebutnya, tak hanya akan digunakan oleh para atlet berkuda di Indonesia. Nantinya, masyarakat bisa menggunakan kawasan tersebut sebagai lahan hijau.

"Jadi ada tiga tujuan di Asian  Games 2018, sukses prestasi, administrasi, penyelenggaraan, dan ekonomi kerakyatan. Arena equestrian juga akan jadi lahan terbuka hijau. Di sini, masyarakat bisa menikmatinya sebagai arena rekreasi. Ada manfaatnya. Siapa yang menghambat harus diproses, ke polisi, kejaksaan, bahkan KPK," jelas Erick.

Saat ini, pengerjaan arena equestrian masih dalam tahap flooring. Pihak pengembang masih melakukan pemerataan tanah untuk selanjutnya dilakukan proses penanaman fondasi. Rencananya ada lima lapangan yang akan dibangun di sana. Namun, hanya ada satu lapangan utama di sana. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya