Plus dan Minus Jakarta Marathon 2016

CEO Jakarta Marathon, Sapta Nirwandar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anang Fajar

VIVA.co.id – Di balik kesuksesan sebuah acara tentu ada evaluasi dari pihak penyelenggara, baik dari segi teknis maupun non teknis. Begitu pun dengan event Mandiri Jakarta Marathon 2016.

Lomba Lari dan Sepeda Tugu VCRR Selesai, 1.570 Pohon Berhasil Ditanam

Mandiri Jakarta Marathon dihelat pada hari Minggu, 23 Oktober 2016. Sebagai acara lomba lari yang mengusung tema Sport Tourism, acara ini memiliki misi untuk meningkatkan nilai jual Ibu Kota Jakarta.

Rute Mandiri Jakarta Marathon tahun ini pun semakin menantang, namun tetap menonjolkan keindahan landmark-landmark ikonik kota Jakarta seperti Kawasan Kota Tua, Fatahillah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia. 

Pandemi Belum Berakhir, AIA Gelar Lomba Lari dan Sepeda Virtual

Rute lomba yang akan dilewati oleh para peserta Mandiri Jakarta Marathon 2016 pun telah melalui proses kalibrasi dan telah memperoleh sertifikat dari Association of International Marathon and Distance Races (AIMS) dan International Association of Athletics Federations (IAAF) dengan nilai grade A dan tingkat elevasi rute 0 m/km.

Monumen Nasional (Monas) dipilih menjadi tempat start dan finis para peserta lomba Mandiri Jakarta Marathon. Dipilihnya Monas lantaran mampu menampung banyak orang, dan monumen ini memiliki nilai historis yang tinggi.

Ramadan VR Run, Ajang Lomba Lari Virtual dengan Memanfaatkan Teknologi

Ditemui di sela-sela perlombaan, CEO Jakata Marathon, memberikan komentar soal apa saja yang hal-hal yang menunjukkan peningkatan event ini dari tahun ke tahun, juga apa saja yang mesti diperbaiki di acara ini berikutnya. 

"Dibanding tahun lalu, antusiasme masyarakat makin tinggi, peserta meningkat dari sebelumnya sekitar 13 ribu orang, tahun ini 16 ribu," kata Sapta kepada wartawan.

Namun, Sapta menyayangkan masih banyak jalan yang menjadi rute lomba, dilalui kendaaan bermotor. "Bocor"nya kendaraan ini terjadi di ruas jalan sekitar Harmoni,ke arah Jl. Ir. Juanda.

"Iya masih banyak jalanan yang "bocor". Ada kendaraan yang masih melintasi rute lomba. Tapi itu akan kami perbaiki ke depannya. Tadi juga sempat hujan, tapi itu bukan masalah, karena aturan internasional tetap meneruskan lomba saat hujan. Malah ada beberapa peseta yang justru merasa senang dengan turunnya hujan, mereka tidak kepanasan," ucap Sapta.

"Ini tahun pertama Jakarta Marathon disertai hujan, tiga tahun sebelumnya tidak pernah. Tapi konsentrasi utama kita ke depan adalah untuk mensterilkan jalan secara total. Dan kami mau mencapai target sekitar 20 ribu peserta," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya