Rio Haryanto Jadi Ikon Keselamatan Berkendara

Rio Haryanto Jadi Ikon Keselamatan Berkendara
Sumber :
  • VIVA.co.id / Radhitya Ardiansyah

VIVA.co.id – Pembalap muda Indonesia, Rio Haryanto, didaulat menjadi ikon keselamatan berkendara. Dalam sebuah acara bertajuk ‘Michellin Safety Academy’, pembalap cadangan Tim Manor Racing memberikan imbauan khususnya kepada generasi muda, tentang pentingnya keselamatan berkendara.

Thariq Halilintar dan Sederet Artis Lain Bakal Tanding Badminton, Catat Tanggalnya!

Bertempat di sebuah Ballroom bilangan Jakarta Pusat, Sabtu 5 November 2016, Rio memberikan imbauannya kepada para remaja dan anak muda Indonesia terkait keselamatan berkendara.

Pembalap asal Solo ini begitu kaget saat mendapat informasi, perihal korban jiwa yang terjadi setiap harinya karena kecelakaan. Yang lebih membuatnya tercengang, sebagian besar korban jiwa adalah anak-anak muda.

Kisah Raket Rusak Pebulutangkis Uganda yang Bikin Dunia Angkat Topi

"Yang jelas saya senang bisa menjadi ikon. Saya ingin mengimbau kepada masyarakat terutama para generasi muda untuk tertib lalu lintas, disiplin, dan bertanggung jawab dalam berkendara," ujar Rio kepada wartawan.

"Saya dengar di Indonesia ada sekitar 6.000 orang setiap hari kehilangan nyawanya akibat kecelakaan. Dari jumlah itu banyak di antaranya dari kalangan muda. Oleh sebab itu, saya mengimbau kepada masyarakat terutama anak muda untuk tidak ceroboh dalam berkendara," ucapnya.

Gairahkan Olahraga Indonesia, Kumpulan Artis Duel Bulutangkis di Media Clash 3.0

Sebagai seorang yang sudah mengenal dunia otomotif sejak berusia 6 tahun, Rio menjelaskan pentingnya memperhatikan beberapa hal dalam berkendara. Tak cuma soal kesadaran mematuhi aturan lalu lintas, Rio juga menjelaskan pentingnya kondisi fisik pengemudi dalam berkendara.

"Saya sudah mengenal dunia otomotif itu sejak umur enam tahun. Jadi, menurut saya berkendara itu harus diiringi dengan rasa tanggung jawab dan disiplin. Sebab, jika kita ceroboh maka akan membahayakan pengguna jalan lainnya," Rio melanjutkan.

"Di atas lintasan juga. Walaupun kita saling berkompetisi, tentu ada aturan-aturan di mana kita tidak boleh membahayakan pembalap lainnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya