Legenda Bulutangkis Yakin Manado Lahirkan 'The Next Butet'

Eks pebulutangkis Indonesia, Rexy Mainaki dan Ricky Subagja
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Sulawesi Utara menyimpan banyak atlet bulutangkis potensial yang akan meneruskan jejak peraih medali emas Olimpiade Rio, Liliyana Natsir atau Butet.

Cara Ricky Subagja Jaga Kondisi Fisik Usai Tak Lagi Berstatus sebagai Atlet

Hal ini disampaikan peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta, Ricky Ahmad Subagja saat coaching clinic yang digelar sebelum final Sirkuit Nasional (SIRNAS) MILO School Competition di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 12 November 2016.

"Dari 100-an atlet bulutangkis berusia 13 tahun dan 15 tahun asal Sulut yang ikut coaching clinic hanya sekitar 20 orang saja tahu cara memegang raket dan cara melangkah ambil bola kurang sempurna. Tapi, selebihnya sangat luar biasa tekniknya dan semangat yang sangat membara," ujar pasangan Rexi Mainaky ini ketika berjaya pada berbagai kejuaraan dunia bulutangkis hingga Olimpiade Atlanta.

Terpopuler: Daniel Mananta Sarankan Marshanda Baca Alkitab, Ricky Subagja Kepincut Gadis Muda

Dia menyampaikan, sejak dulu Manado terkenal sebagai gudangnya pebulutangkis nasional. "Kita tak hanya mengenal Butet peraih emas Olimpiade asal Manado, ada juga Deyana Lomban dan Greysia Polii yang cukup membanggakan," katanya.

Dari kejuaraan nasional yang digelar Milo ini diharapkan bermunculan para pengganti Butet. "Ya, pembinaan usia muda sangat penting. Dan diharapkan dua tahun depan para juara SIRNAS MILO School Competition 2016 di Manado ini akan menjadi penghuni Pelatnas," ujar Ricky.

Kisah Cinta Atlet Ricky Subagja Kepincut Perempuan Beda Usia 26 Tahun

Pengurus PBSI Sulut, Octavianus Salaki mengakui ketika Butet juara Olimpiade lalu sangat memotivasi pelajar SD dan SMP menekuni bulutangkis. "Meski memang kita di Sulut sangat minim event. Yang selalu digelar setiap tahun hanya Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) saja. Semoga ke depan banyak event nasional digelar di Manado, termasuk MILO sendiri," katanya.

Donny Wahyudi dari MILO mengatakan Manado dipilih sebagai kota terakhir dari enam kota penyelenggara iven SIRNAS MILO School Competition 2016, sebelumnya Pekanbaru, Cirebon, Solo, Banjarmasin dan Surabaya.

"Manado sangat istimewa dan gudangnya pebulutangkis nasional di luar Jawa. Dan daerah ini punya daya tarik tersendiri. Mudah-mudahan tahun depan penyelenggaraan SIRNAS MILO ke-15, kita bisa datang lagi ke Manado," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya