Begini Kondisi Nitya Krishinda Maheswari Usai Operasi

Nitya Krishinda Maheswari (kiri) bersama Greysia Polii.
Sumber :
  • twitter.com/GreysPolii

VIVA.co.id – Kepala Pelatih ganda putri Pelatnas PBSI, Eng Hian, memberikan informasi teranyar seputar cedera yang dialami salah satu srikandinya, Nitya Krishinda Maheswari. Eng Hian yang hadir dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu siang 4 Januari 2017, rupanya telah memiliki strategi sendiri dalam menyikapi kondisi dari Nitya.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

(Baca juga: Eng Hian Alih Profesi saat Dampingi Operasi Nitya Krishinda)

Pasangan Greysia Polii ini sempat absen pada Piala Uber 2016 lalu, sebelum akhirnya naik ke meja operasi pada akhir tahun lalu. Nitya menyatakan untuk mundur karena mengalami cedera pada lututnya usai melakoni laga fantastis berdurasi 161 menit pada duel semifinal Badminton Asia Championships 2016.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Dalam diagnosa awal, cedera yang dialami Nitya ini sejak 6 tahun lalu, bisa dibilang cedera kambuhan. Pada saat bergabung di PBSI tahun 2014, kita sudah mencoba untuk melakuka terapi dan semua anjuran dokter, tapi kondisinya tidak maksimal," ujar Eng Hian kepada VIVA.co.id.

"Mumpung setelah Olimpiade tidak ada turnamen, lebih baik dia melakuka tindakan penyembuhan. Masih jauh untuk mencapai pulih, tapi progresnya cukup baik, dia sudah dioperasi, kini menjalani terapi, sekarang kakinya sudah bisa digerakan 60-70 derajat," ujarnya.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Saat ditanya soal perkiraan kapan sang kapten bisa kembali berlaga, Eng Hian mengatakan sekitar 2-3 bulan ke depan. Namun waktu yang lebih lama dibutuhkan untuk melihatnya kembali berkompetisi.

"Kalau untuk kembali ke lapangan mungkin 2-3 bulan lagi. Tapi untuk kembali ke pertandingan, saya tidak mau buru-buru, biar saja pemulihan berjalan normal. Karena selain kesiapan fisik, kesiapan mental dari dia sendiri juga harus pulih total," kata Eng Hian.

Dengan absennya Nitya, Eng Hian mengaku mengalami sedikit tekanan untuk bisa menemukan komposisi ganda putri yang bisa mendekati atau menyamai level dari Nitya. Namun tekanan ini dia jadikan motivasi.

"Buat saya, beban menjadi tantangan. Sebelum saya dipilih kembali oleh PBSI tentunya ada pembicaraan soal target. Saya menikmati ini," ucap Eng Hian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya