Alasan Kenapa Bonus Atlet Disabilitas PON 2016 Dipotong

Pelepasan Kirab Peparnas XV Jabar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Kabar ketidakadilan bagi para atlet penyandang disabilitas datang dari Jawa Barat. Khususnya kepada kontingen Jabar di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 yang berhasil mendapatkan medali.

Ingin Kembalikan Kejayaan, Pengurus PRSI DIY Harus Berbenah

Pemerintah Provinsi Jabar sebelumnya berjanji akan memberikan bonus bagi atlet yang berhasil meraih medali. Namun, rupanya bonus sudah dipotong oleh pengurus provinsi National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) padahal belum sampai ke tangan para atlet.

(Baca Juga: Atlet Penyandang Disabilitas Jabar Diperlakukan Tak Adil)

Skandal Doping Olahraga Nasional Memasuki Babak Baru

Tidak sampai di situ, NPCI Jabar juga dituding melakukan pemotongan uang saku atlet dan uang honor mencapai Rp2 juta. Merespons permasalahan ini, NPCI Pusat memberikan penjelasan.

Menurutnya, pemotongan bonus yang diterima atlet memang ada dalam aturan Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga. Tujuan tak lebih sebagai dana operasional pembinaan ke depannya. Namun, NPCI Jabar mengaku tidak tahu berapa bonus yang didapat dan berapa potongannya.

Atlet Penyandang Disabilitas Jabar Diperlakukan Tak Adil

"Bonus Peparnas itu kan dari Gubernur. Karena provinsi, kita (pusat) tidak tahu (berapa besarnya)," kata Ketua Bidang Hubungan Masyarakat NPCI Pusat, Heri Isranto kepada VIVA.co.id, Senin 20 Februari 2017.

"Tetapi, kita bicara NPCI Jabar, dan regulasi seperti itu memang ada. Kalau di pengurus pusat seperti SEA Games dan Paralimpiade kemarin, itu memang ada potongan untuk pembinaan ke depan," imbuhnya.

Meski begitu, Heri akan memberi kesempatan kepada atlet yang merasa keberatan dengan adanya potongan dari pengurus NPCI Jabar untuk mengadu.

"Mungkin atletnya tidak keberatan, karena sudah tahu. Tetapi ada orang ketiga yang berkata lain," ujarnya.

Untuk diketahui, kontingen Jabar di Peparnas XV 2016 lalu mencatatkan pencapaian gemilang. Mentas di kandang sendiri, mereka mampu mengumpulkan 355 medali, dengan rincian 177 medali emas, 104 perak dan 74 perunggu.

Dan untuk penerima bonus terbesar dipegang oleh atlet cabang atletik atas nama Amir yang memperoleh sebesar Rp940 juta. Selanjutnya pecatur putri, Debi Ariesta, sebesar Rp785 juta dan pebulutangkis, Hari Susanto, sebesar Rp455 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya